membuat keningmu bertaut
saraf-sarafmu menegang
wajahmu memerah padam
dan sorot matamu tajam
dipenuhi dengan angkara murka
seolah ingin melumat habis
siapa saja yang berani mendekat
usah kau kipasi bara dendam
sebab nyalanya akan terus membesar
memercikan api dan perlahan
membakar hangus pekatnya arang
hingga hanya menyisakan serpihan debu
yang terserak di tungku hatimu yng berjelaga
disaput asap yang kian menebal
Maafkanlah...
mereka yang telah menggoreskan luka
tak terperi di sudut hatimu
dengan begitu kau akan keluar menjadi
seorang pemenang tumbangkan Iblis
yang bercokol di dalam diri
menyeretmu dalam pusara badai
Angkara Murka yang tak berkesudahan
Jangan biarkan Angkara
tumbuh gemuk kau pelihara
tiada guna sebaliknya hanya
menghabiskan badanmu
meruwetkan otakmu
dan membuat hidupmu tak tenang
lupakan Amarah
dan basuh wajahmu di dinginnya
"Air Wudhu"
***
Hera Veronica
Jakarta | 11 Mei 2020 | 18:22