Kembali mempertemukan mereka berdua
dua Srikandi yang menjadi Primadona
lantaran nyalinya dan
dunia yang di gelutinya menantang Maut
itu yang memicu Adrenalinenya
Kali ini...
yang ada di pikirannya ialah
Ia harus membayar kekalahan kemarin
dengan merebut kemenangan
dan membawa serta pulang Piala kemenangan
yang telah di pegangnya berturut-turut
namun kini telah berpindah tangan
Dari balik pelindung kepala
dengan ekspresi wajah tegang
Ia berusaha untuk tenang
seraya menarik nafas dalam-dalam
lalu di hembuskannya
kali ini Ia tak ingin kecolongan
Sesekali ekor matanya menatap tajam
kearah lawan yang tidak bisa di anggap remeh
lantaran kemarin berhasil merontokkan sayap-sayap kebanggaannya
menggesernya dari podium
dan melengserkannya dari peringkat utama
Angkara masih tetap bertahta di jiwanya
dan nampaknya api dendam tersulut
kali ini Ia tidak boleh kalah
dari pesaingnya yang belum banyak
memiliki jam terbang di landasan pacu
Ia harus tetap menjadi sang juara
begitu kata hatinya penuh optimis
Begitu Bendera di kibarkan
tak perlu menunggu waktu lama
dua Srikandi saling tancap gas
melesat secepat kilat di trek lurus
namun naas salah satunya limbung
tak bisa mengusai tunggangannya
yang tiba-tiba liar
dan menghantam trotoar
Dibarengi benturan yang amat keras
lalu terpental jauh