Flexible working pertama kali dikenal di abad ke-19 di Inggris untuk menghadapi jam kerja yang panjang dan kondisi kerja yang tidak aman. Saat itu tunutan adanya jam kerja yang lebih singkat dan jam istirahat diajukan kepada pemberi kerja sebagai hak-hak pekerja. Memasuki abad ke-20, seiring dengan perkembangan teknologi, alur informasi, dan komunikasi memungkinkan pekerja untuk mengatur jadwal bekerja secara fleksibel dan bisa dilakukan dari jarak jauh.
KEMBALI KE ARTIKEL