Sepakbola, yang dikenal sebagai olahraga rakyat, menyimpan sisi gelap yang jarang dibicarakan secara terbuka. Di balik gemerlap lapangan hijau dan sorotan pada megabintang seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, terdapat realitas pahit yang dialami oleh ribuan pemain muda di seluruh dunia. Perekrutan talenta muda, terutama dari negara-negara berkembang, telah menjadi praktik yang tak hanya sarat dengan harapan dan impian, tetapi juga dengan eksploitasi dan ketidakadilan yang serius. Artikel ini akan mengupas tuntas rantai eksploitasi yang terjadi dalam perekrutan pemain muda, mulai dari janji manis yang berujung pahit, hingga sistemik ketidakadilan yang menguntungkan pihak-pihak tertentu sementara merugikan mereka yang paling rentan.
1. Perekrutan Pemain Muda Negara Berkembang: Janji Manis yang Berujung Pahit
KEMBALI KE ARTIKEL