Semoga hangatnya mentari hari ini memelukmu dengan sangat
Membelai lembut setiap kulitmu dari dinginnya sepi dan senja.
Kutahu engkau telah terjaga, bahkan sebelum surya mengangkat muka
Lalu bertelut menghadap surga, dalam doa-doa tanpa jeda
Namaku kau sebut, pun nama saudara-saudaraku, berharap Tuhan tidak lupa
Aku ini anakNya, pun anakmu yang kau cinta
Inangku na bujur...
Katamu," Janganlah jumawa, karna Tuhan saja yang kuasa."
Tapi hari ini biarlah aku jumawa, karena engkau serupa harta
Dan aku ini begitu kayanya
Bolehlah kiranya aku bangga, karna pelukanmu seakan surga
Bila engkau tertawa, cinta pun dieja penuh makna
Seakan tenanglah dunia dan hilanglah duka
Inangku na bujur...
Semoga Tuhanlah penjagamu siang dan malam
Semoga hari tua tidak memudarkan dan merampas bahagiamu
Bila lelahmu menjamu, ingatlah romansa dan tawa di setiap sudut rumah kita
Meski kini udaralah pertemuan kita, semoga hangatnya tidak ditelan masa
Kalau-kalau aku terlupa, kuharap engkau tidak lupa
Ingatlah kiranya, bagiku engkau melebihi semua