Pendidikan Yang Berpihak kepada Peserta Didik
Menurut KHD, mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek dan kehidupan baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani. serta pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. untuk mewujudkan manusia yang beradab maka pendidikan lah salah satu untuk mencapainya. pendidikan segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan.
Tiga pilar pendidikan menurut KHD sendiri adalah Ing Ngarso sung tulodo, Ing Madyo Mangun Karso dan Tut wuri handayan. ketiga Filosofi tersebut mempunya arti penting di dalam pendidikan Indonesia.
Pendidik itu MENUNTUN atas hidupnya kekuatan kodrat anak agar dapat memperbaiki lakunya . selanjutnya Pendidikan Itu sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman, dapat di katakan kodrat alam merupakan budaya, sosial dan latar belakang serta kondisi lingkungan dari peserta didik yang mana telah membentuk peserta didik itu sendiri dan kodrat zaman adalah yang berkaitan dengan pengembangan teknologi di abad ke 21 ini, oleh karena itu pendidik seperti di tuntut untuk mengikuti zaman peserta didik agar ilmu pengetahuan lebih berkembang secara global, dan kegiatan pendidik tidak hanya memberi materi dan nilai tapi pendidik juga mendalami minat dan bakat serta budi pekerti peserta didik, karena peserta didik bukan lah objek tapi mereka adalah subjek yang dapat di dampingin dengan tujuan kebahagian dan cita nya masing-masing.
Sebelum saya mengenal tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan?
Saya sering kali mengeluh , Mengapa Peserta didik lambat dalam mengerjakan soal, padahal soal itu sangat mudah?
tetapi setelah mengenal konsep pemikiran KHD tentang pendidikan konsep saya yang dulu ternyata salah, sekarang setelah memahami konsep pemikiran KHD ternyata peserta didik bukanlah objek tapi melainkan subjek mereka lah yang memegang kendali pembelajaran. pendidik adalah menghamba kepada anak, karena anak didik bukan lah kertas kosong. melainkan samar-samar yang harus terisi dan pendidik juga bertugas untuk menebalkannya.
Perubahan yang saya rasakan dari mempelajari filosofi KI Hajar Dewantara adalah?
Sistem AMONG dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran di kelas saya berdasarkan sistem AMONG yang bertujuan untuk mendidik peserta didik sebagai subjek ( anak adalah pusat pendidikan) dalam pembelajaran tidak mengkhendaki paksaan , Melainkan memberi tuntunan bagi hidup anak agar dapat berkembang baik lahir dan batinnya dengan baik. dan menyadari bahwa anak itu istimewa, unik dan memiliki potensi dalam dirinya masing-masing.
MERDEKA BELAJAR.
Sistem Among peserta didik dapat menemukan potensinyapeserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya peserta didik itu sendiri. Pendidik sebagai TUT WURI HANDAYANI berperan dalam menuntun dan membimbing anak dan memilih gaya belajar yang mereka sukai dan berubah menjadi Merdeka Belajar.
Kodrat Alamiah peserta didik.
Dalam pembelajaran sesuai dengan pemikiran KHD tentang sosial Budaya yang berperan penting dengan kodrat alam peserta didik, salah satunya kodrat alam peserta didik yang telah membudidaya adalah Budaya " NGANGGUNG" yang berasal dari daerah Bangka Kepulauan Bangka Belitung Nganggung adalah suatu kegiatan atau aktivitas dimana sekelompok orang berbondong-bondong membawa dulang yang isinya sudah disiapkan dari rumah masing-masing baik itu kue-kue, buah-buahan, makanan beserta lauk pauknya dan ditutup menggunakan tudung saji. untuk merayakan hari besar agama Islam karena Bangka bermayoritas Beragama Islam bahkan kegiatan nganggung ini dapat dilakukan menyambut tamu istimewa dan turut membantu keluarga duka apabila ada masyarakat meninggal
Budaya sosial ini dapat membentuk Karakter Peserta didik, budi pekerti atau watak yang berpaduan dengan perasaan, gerak pikiran dan kemauan. budaya ini menciptakan peserta didik yang lebih menghargai, gotong royong, beriman dan bertaqwa yang menjadi salah satu Profiel PELAJAR PANCASILA.
Tidak Hanya dari segi Budaya tetapi Kodrat Alam yang dimiliki anak di daerah Bangka adalah permainan tradisional "CAK LINGKING" permainan tersebut menciptakan karakter yang jujur, berpikir kritis dan Mandiri, dapat kita simpulkan bahwa pemikiran KHD tentang Sosial Budaya yang berkaitan dengan pendidikan sangat lah jelas , karena Budaya tidak terlepas dari pendidikan anak terutama menciptakan karakter peserta didik yang baik.
Hal yang bisa saya terapkan di kelas agar mencerminkan pemikiran KI Hajar Dewantara
Melakukan Diagnosis non kognitif awal tentang gaya belajar, model pembelajaran yang di inginkan dan penugasan yang berkaitan dengan lingkungan peserta didik. Menyadari tiap anak memiliki Keunikan walaupun ada beberapa anak tidak memiliki ketertarikan akan sesuatu, pasti di dalam dirinya ada keistimewaan, gali potensi tersebut dalam kegiatan minat dan bakatnya.
Integrasikan budaya lokal dengan kegiatan sekolah. salah satunya Permainan Tradisonal dan kegiatan budaya lokal ini dapat di terapkan di sekolah, menciptakan anak yang kreatif, mandiri, bertaqwa kepada Tuhan yang ESA bahkan gotong royong dan berpikir kritis sesuai dengan Profiel Pelajar Pancasila.
Tentunya untuk mewujudkan pendidikan berdasarkan sistem AMONG . dalam sistem AMONG ini saya membutukan dukungan dari segala pihak salah satunya tripusat Pendidikan yaitu, keluarga peserta didik , pihak sekolah dan Masyarakat untuk mewujudkan Tujuan Pendidikan di Indonesia.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SALAM DAN BAHAGIA GURU PENGGERAK
MERDEKA BELAJAR