"Hensa, aku pamit duluan ya," suara Alan Erlangga berpamitan kepadaku sambil menepuk bahuku. "Aini titip jejaka yang lagi patah hati ini, " seru Alan kepada Aini Mardiyah kemudian ia meninggalkan kami di Laboratorium Kimia itu setelah mengucapkan salam.
KEMBALI KE ARTIKEL