Aku mencintai kemiskinan sebagaimana ia mencintaiku… Aku memujanya dengan segenap kemampuanku… Aku hafal setiap bentuk kelaparan sejak fikiranku baru belajar mengingat… Aku tahu sulitnya menyambung nyawa sejak saat itu… Kemana pergi ibu setelah melahirkanku, tak inginkah ia mencintai… Kemana Ayahku… Hanya kemiskinan yang berani besarkan aku, hanya ia tak ada yang lainnya… Hanya kemiskinan yang berbelas kasih padaku… Ia yang asah pisauku, ajari penggunaannya, bagaimana sembunyikannya… Sungguh, aku sangat-sangat mencintaimu, kemiskinan… Berjuta kawan senasibku pasti juga telah lama mencintaimu… Atas pengabdian itu… Berterimakasihlah pada Tuhan… Atas jasamu, penguasa negeri mimpi ini pun sangat Mencintaimu… Hingga Ia memeliharamu begitu baik… Sampai engkau sejahtera dan besarkan aku serta berjuta lainnya….
KEMBALI KE ARTIKEL