29.09.13 Setelah kami kembali ke stasiun Tugu, maka sepanjang jalan di depan toko - toko menjajakan banyak kaos juga, dan aku tidak lupa membeli untuk oleh - oleh. Uhh, perjalanan kami lumayan jauh dan perut kami sudah terasa lapar, sepertinya enak mencoba untuk mencicipi restoran yang 1 ini, Ayam Pedas Wong Jowo ( tempat makan pecandu pedas ). Harga standar Yang unik, kita boleh sepuasnya mengambil berbagai macam sambal, sulrppp air liur menetes melihat sambal - sambal ini, dan ingin pesanan segera tersedia. Woww, nasi yang disediakan memakai bakul seperti lesehan, dan lihat menu makanan di tambah cah kangkung.
Setelah makan, kami melanjutkan perjalanan kembali ke Pasar, yaitu Pasar Bringharjo yang terkenal di Yogya. Ke sini kami hanya melihat - lihat saja. Dan Yuni membeli sedikit oleh - oleh. *** Tidak jauh dari pasar, kami berjalan kaki menuju Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Di sini tutup kalau hari Senin, untung kami ke sini hari Minggu. Setelah kami puas, maka kami melanjutkan perjalanan menuju Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949, yang berlokasi di sebelah Museum. Yuni mengatakan suasana di sekitar Monumen tak jauh beda dengan kota tua. Ada Bank Indonesia juga.
Lalu perjalanan selanjutnya, kami naik becak untuk ke pohon beringin kembar, karena sudah gelap dan ternyata ditutup berhubung ada acara perlombaan burung, maka aku tidak bisa mencoba untuk menutup mata dan menuju ke dua pohon itu. Cuma aku sempat mendokumentasikan walaupun agak buram dan kurang jelas. Lalu becak mengarahkan kami ke tempat Mie Godok yang terkenal itu, kami makan sepiring ber-2, hehe lumayan banyak dan takut tidak habis. Setelah itu kami meluncur ke toko panganan yaitu bakpia dan membeli beberapa oleh - oleh. Untuk makan malam karena kami juga ingin mencicipi kajian kuliner kami mencoba di Mirota Batik ( Pusat Batik & Kerajinan ), sayang waktu itu sudah habis, jadi kami hanya membeli cemilan kentang goreng. Dilanjutkan dengan minum kopi joss di angkringan kopi joss pak Agus, disini dijual kopi hitam yang disajikan dengan memakai arang. Malam larut, dan kami pun kembali ke penginapan. Begitu seperti malam sebelumnya, aku pun membuka notebook dan menulis sebagian tulisan yang belum kelar. 30.09.13 Pagi itu kami bangun dan siap - siap kembali untuk ngebolang ( kata Yuni ). Pagi yang cerah dan udara yang sejuk memutuskan kami untuk mencicipi makanan khas Yogya, yaitu nasi gudeg berada di jalan gang arah mau ke Stasiun Tugu. Dan uniknya di ujung jalan, ternyata ada tulisan yang menginfokan "Harap Turun Dari Kendaraan". Pantesan di wilayah ini sepi dan tidak ada kendaraan roda dua yang lalu lalang menyebabkan bising di sekitar penginapan. Karena ini wilayah yang banyak dijadikan tempat penginapan. Jangan khawatir kalau kalian mau mencari penginapan disini. Nasi gudeg hanya Rp. 5.000,- Setelah kami kembali ke penginapan dan memakan nasi bungkus, maka kami melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan. Kami naik bus Trans Jogya sesuai dengan kode... Supaya tidak nyasar kami bertanya - tanya ke bagian petugas. Setelah sampai di halte bus trans Jogya, kami masih harus berjalan kaki menuju pintu masuk dan pintu tiket ke Candi Prambanan. Selain di Prambanan ada juga wisata Candi Ratu Boko, tiket terusannya Rp. 40.000,- Kalau ini kartu masuk ke Candi Prambananya saja dengan harga Rp. 30.000,- Ini dia Candinya sudah kelihatan, megahnya ^_^ Sebelum masuk kami di berikan kain yang diikatkan ke pinggang. Heiii, ternyata ada giude yang sedang menemani wisata asing dan tidak segan - segan membantu kami untuk mengenang moment jalan - jalan untuk mem-foto kami, terimakasih pak ^_^... Setelah jauh - jauh mengitari Candi, kami mampir di taman bermain dan museum. Uniknya setelah kami keluar, ada banyak penjual makanan yang sama dan berbarengan berteriak untuk mengundang kami makan. Sudah ingin kami kembali ke Jl. Malioboro dan kami tidur cukup lama di Masjid setelah itu makan Mie Ayam dan Yuni di KFC, maka kami kembali ke penginapan untuk mengambil tas bersiap - siap kembali ke Jakarta. Berpamitan dengan bu Betty dan suaminya, kami sempat berbincang - bincang tentang budaya di Yogya ini. Rasanya kami tidak bosan untuk berlama - lama di sini. Tapi apa boleh buat, dengan aktifitas esok haru yang menuntutku untuk kembali bekerja, membuat kami harus pamit dan segera ke Stasiun Tugu untuk pulang. Tadi sempat membeli nasi di KC bekal di jalan untuk pulang dan air. Seperti kereta yang sebelumnya kami naiki, suhu nya dingin dan membuatku tidak bisa tidur. 01.10.13 Malam yang sunyi dan sepi kereta kami berhenti di stasiun Jatinegara, dari luar belum ada kendaraan umum seperti mikrolet tujuan yang mau ke rumah. Yang ada hanya bajaj dan Taxi, maka kami memberhentikan Taxi Blue Bird, dan ternyata kami beruntung Taxi itu lewat karena argo Taxi Blue Bird biasanya selalu benar. Sampai di rumah kami turun dan Yuni ikut pulang ke rumah. Aku pun bersiap - siap untuk berangkat kerja. Yuni ikut sampai di depan kantorku, lalu Yuni naik bis menuju Bogor. Terimakasih Yuni sudah menjadi Guide-ku selama di Yogya ^_^... Buat yang mau tau info penginapan di Yogyakarta. Bisa menghubungi Betty Losmen : Bu Betty ( 0818 0278 1500 ) Kalau sudah booking dan tidak tau alamat tepatnya dimana, kalian bisa sms atau telp, karena suaminya bu Betty bersedia menjemput di sekitaran Jl. Malioboro atau di Stasiun Tugu Yogyakarta. -hennycerita.blogspot.com-
KEMBALI KE ARTIKEL