Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Pesan yang Dapat Diambil dalam Film Crimson Tide

22 Mei 2013   12:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:12 392 1
Dalam film karya sutradara Tony Scott pada tahun 1995 ini dikisahkan bahwa komandan kapal selam nuklir USS Alabama yang membawa sejumlah misil balistik antar benua, Kapten Frank Ramsey (Gene Hackman) adalah seorang perwira senior AL yang patuh pada perintah sampai hal yang sedetail mungkin dan juga menuntut kepatuhan absolut dari bawahannya. Pada saat itu perwira pertama Alabama menderita usus buntu sehingga harus dioperasi, maka Kapten Ramsey mau tidak mau harus memilih penggantinya.

Dari sekian banyak perwira muda AL yang cemerlang, pilihan Ramsey jatuh pada Letnan Komandan Ron Hunter (Denzel Washington) sebagai perwira pertama baru USS Alabama. Tidak seperti Ramsey, Hunter adalah tipe perwira yang tidak membabibuta dalam menuruti perintah atasan melainkan mempertimbangkan dulu apakah perintah itu memang pantas dilaksanakan. Tidak butuh waktu lama muncul ketegangan antara Ramsey dan Hunter lantaran gaya kepemimpinan mereka berbeda. Apalagi ketika muncul sebuah krisis internasional yaitu direbutnya sebuah basis nuklir Rusia oleh para pemberontak yang anti Amerika dan ingin  kembali pada masa keemasan Uni Soviet.

Sebuah pesan berkode diterima oleh USS Alabama ini menempatkan kapal selam tersebut dalam keadaan darurat perang. Pesan itu juga memerintahkan Ramsey untuk melakukan serangan pre-emptive yaitu meluncurkan misil nuklir ke basis nuklir tersebut sehingga pemberontak terebut tidak bisa mendahului menyerang Amerika. Masalahnya pesan itu diterima pada saat Alabama bertempur melawan kapal selam musuh sehingga peralatan komunikasi kapal selam Amerika itupun rusak dan pesan pun tidak utuh diterima. Komunikasi antara Alabama dengan komando militer AS pun terputus.

Akibatnya pesan tersebut tidak bisa dikonfirmasi kepada markas komando militer. Namun bagi Kapten Ramsey, perintah dalam pesan itu sudah jelas dan ia bertekad melaksanakannya. Walau perintah itu bisa menimbulkan perang nuklir di dunia sehingga terjadi kiamat bagi umat manusia. Nyawa ratusan juta manusia tergantung dari tombol senjata nuklir yang akan ditekan Ramsey. Hunter yang tidak puas dengan pesan tidak lengkap itu sehingga meminta Ramsey untuk mempertimbangkan dahulu. Prioritas bagi Hunter adalah memperbaiki sistem komunikasi sehingga dapat berhubungan dengan markas untuk konfirmasi perintah itu.

Ketegangan antara Kapten Ramsey dan Letnan Komandan Hunter pun merembet pada para awak kapal Alabama. Sebagian awak termasuk beberapa perwira mendukung Hunter dan sebagian lainnya berpihak pada Ramsey. Kapten Ramsey sangat emosi karena peluncuran misil hanya bisa dilakukan dengan persetujuan perwira pertama sedangkan Hunter menentangnya. Untuk mengatasi masalah Hunter, Ramsey memerintahkan perwira pertamanya ditahan. Tindakan kapten itu membuat pendukung Hunter tidak puas sehingga memberontak dan merebut kekuasaan kapal. Tetapi pendukung Ramsey pun balik melawan sehingga timbul kekacauan di dalam Alabama. Padahal Alabama sedang menghadapi bahaya besar yaitu serangan kapal selam musuh yang diduga diawaki pemberontak Rusia.

Namun, di saat terakhir Hunter dapat memegang komando kembali dan meyakinkan Kapten Ramsey untuk menunda penyerangan sampai alat komunikasi pulih. Setelah alat komunikasi pulih, pesan darurat itu dapat diterima. Pesan itu berisi tentang pembatalan penyerangan karena pihak pemberontak menyerah. Konflik yang terjadi tersebut menyebabkan mereka berdua dipanggil untuk siding di Mahkamah Tinggi AL Amerika Serikat. Dalam sidang itu Hunter mendapat rekomendasi dari Kapten Ramsey untuk menjadi Kapten kapal, karena Kapten Ramsey mengajukan surat pengunduran dirinya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun