Singapura dan China, yang diakui sebagai dua ekonomi yang paling cepat berkembang di Asia, memiliki kerangka pendidikan yang kuat dan khas. Meskipun kedua negara mengejar tujuan bersama untuk menumbuhkan lulusan yang kompeten, berbagai artikel ilmiah telah melakukan analisis komparatif sistem pendidikan di Singapura dan China. Salah satu artikel tersebut, diterbitkan dalam
Journal of Contemporary Educational Research dan ditulis oleh Yunfei Yang, menyelidiki pendekatan pedagogis yang digunakan di Chinese University of Electronic Science and Technology (UESTC) dan Nanyang Technological University (NTU) di Singapura. Di UESTC, pengajaran kelas tradisional diutamakan, dilengkapi dengan kegiatan ekstrakurikuler; sebaliknya, NTU menggunakan model hibrida yang menggabungkan format kuliah besar di samping strategi pedagogis kolaboratif. Demikian pula, pada tingkat pendidikan dasar, Studi Perbandingan Kurikulum Ilmu Sosial Sekolah Dasar di Singapura dan Hong Kong oleh Felia Siska et al. (2022) menyoroti kesejajaran dalam kerangka pendidikan kedua negara, dimulai dengan tiga tahun awal pendidikan taman kanak-kanak, yang digantikan oleh tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tersier. Namun, perbedaan penting muncul pada tahap pendidikan menengah. Menurut Henny Fitria, aspek penting dari artikel ini adalah identifikasi kesamaan dalam komposisi struktural sistem pendidikan, mulai dari prasekolah hingga tingkat perguruan tinggi. Meskipun demikian, perbedaan yang diamati pada tingkat pendidikan menengah menunjukkan bahwa, terlepas dari konteks budaya dan sejarah yang berbeda dari kedua negara, keduanya terus berusaha menyelaraskan kurikulum mereka dengan kebutuhan masyarakat dan kemajuan global.
KEMBALI KE ARTIKEL