Abiyyu Adam, selaku penanggung jawab program kerja ini melaksanakan rancangan kegiatan secara bertahap. Tahapan yang dilakukan dari kegiatan sosialisasi bahaya pernikahan dini ini yaitu dimulai dari pencarian informasi kepada Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Kradenan, pencarian informasi kepada Ibu Kepala Desa Getas, dan pencarian materi mengenai topik yang akan disosialisasikan ini. Setelah semua persiapan matang, Mahasiswa UNNES GIAT 3 bersama Kepala Sekolah dan Guru SMP Muhammadiyah 2 Kradenan mengadakan pertemuan di ruangan kelas 9B.
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini diikuti oleh siswa SMP Muhammadiyah 2 Kradenan, khususnya siswa kelas 9 yaitu kelas 9A dan 9B. Selain itu, adanya kegiatan sosialisasi ini juga menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh Kepala Sekolah dan Guru di sekolah ini karena memang permasalahan utama yang dirasakan yaitu terkait dengan banyaknya siswa yang putus sekolah akibat dari pernikahan dini. Hal tersebut juga dirasakah oleh Ibu Kepala Desa Getas, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, yaitu Ibu Pujiwiningsih.
“Memang masalah berat yang dirasakan untuk anak-anak SMP itu ya putus sekolah. Mereka kurang motivasi untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Kebanyakan dari mereka yang putus sekolah itu ingin menikah di usianya yang masih dini, kisarannya yaitu umur 14-17 tahun. Jadi saya merasa sangat terbantu jika Mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 ingin memberikan sosialsisasi mengenai pernikahan dini untu siswa siswi SMP Muhammadiyah 2 Kradenan ini”. Jelas Ibu Pujiwiningsih.