Kurikulum Merdeka diinisiasi dari
hasil penelitian OECD (Organisation for Economic Co-operation and Developmen) yang merupakan sebuah organisasi internasional dengan 38 negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas, dimana faktor pendidikan (
education and skill) menjadi salah satu dari 6 Regional Policy Networks dalam pembentukan kebijakan stategis pada suatu wilayah (region). Indonesia telah menjalin kerjasama sejak 2007 dan pada 2015 telah berdiri kantor OECD di Jakarta. Hasil penelitian OECD yang dimaksud adalah bahwa 70% siswa berusia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar, dan hal ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam 10 hingga 15 tahun terakhir. Hal ini dianggap sebagai kondisi yang cukup mengkhawatirkan dan perlu disingkapi dengan pemngaturan, perubahan, dan adaptasi dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar.
KEMBALI KE ARTIKEL