Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence kohlberg

18 Januari 2025   20:07 Diperbarui: 18 Januari 2025   20:07 13 0
Teori Perkembangan Moral yang Dikemukakan Lawrence Kohlberg

Teori perkembangan moral yang dikemukakan oleh Lawrence Kohlberg adalah salah satu kontribusi paling signifikan dalam psikologi perkembangan, khususnya dalam pemahaman tentang bagaimana individu mengembangkan pemikiran moral mereka. Kohlberg, seorang psikolog Amerika, mengembangkan teorinya pada tahun 1950-an dan 1960-an, berfokus pada bagaimana anak-anak dan remaja membentuk pandangan mereka tentang benar dan salah. Teori ini tidak hanya membantu kita memahami perkembangan moral anak, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana nilai-nilai etika dan moral dapat berkembang seiring waktu.

Konsep Dasar Teori Kohlberg

Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkat utama, masing-masing terdiri dari dua tahap. Ia percaya bahwa perkembangan moral merupakan proses bertahap yang terjadi melalui pengalaman dan interaksi sosial. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang masing-masing tingkat dan tahap tersebut.

 1. Tingkat Pra-Konvensional

Tingkat ini biasanya terjadi pada anak-anak usia dini, sekitar 4 hingga 10 tahun. Pada tahap ini, keputusan moral didasarkan pada konsekuensi langsung dari tindakan, bukan pada norma sosial atau aturan.

- Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Ketundukan  
  Pada tahap ini, anak-anak mematuhi aturan untuk menghindari hukuman. Mereka tidak mempertimbangkan apakah tindakan mereka benar atau salah; yang penting adalah menghindari konsekuensi negatif.

- Tahap 2: Orientasi Individualisme dan Pertukaran  
  Di tahap ini, anak-anak mulai memahami bahwa ada kepentingan pribadi dalam tindakan mereka. Mereka membuat keputusan berdasarkan apa yang menguntungkan bagi mereka, dengan sedikit perhatian terhadap dampaknya pada orang lain. Moralitas di sini bersifat relatif dan berdasarkan tawar-menawar.

 2. Tingkat Konvensional

Tingkat ini biasanya berkembang pada usia remaja dan dewasa awal. Pada tahap ini, individu mulai memahami dan menghargai norma sosial dan peran mereka dalam masyarakat.

- Tahap 3: Orientasi Pada Hubungan Interpersonal  
  Di tahap ini, individu melakukan tindakan yang dianggap baik untuk mendapatkan persetujuan dan penerimaan dari orang lain. Mereka mulai memahami pentingnya hubungan sosial dan berusaha untuk memenuhi ekspektasi sosial.

- Tahap 4: Orientasi pada Sistem Sosial dan Kewajiban
  Pada tahap ini, individu menghargai aturan dan hukum sebagai bagian dari struktur sosial yang lebih besar. Mereka percaya bahwa mengikuti aturan adalah penting untuk mempertahankan ketertiban dan kesejahteraan masyarakat. Moralitas menjadi lebih terstruktur, dan individu melihat nilai dalam kewajiban sosial.

 3. Tingkat Pasca-Konvensional

Tingkat ini biasanya muncul pada individu dewasa yang memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang moralitas. Mereka tidak hanya mengikuti aturan atau norma, tetapi juga mempertimbangkan prinsip etis yang lebih tinggi.

- Tahap 5: Orientasi pada Kontrak Sosial dan Hak Individu
  Pada tahap ini, individu memahami bahwa aturan dan hukum dapat bervariasi berdasarkan konteks sosial. Mereka percaya bahwa hak asasi manusia dan keadilan harus menjadi dasar bagi keputusan moral. Jika aturan tidak mendukung keadilan atau hak individu, individu mungkin merasa berkewajiban untuk menantang atau mengubahnya.

- Tahap 6: Orientasi pada Prinsip Etis Universal
  Di tahap ini, individu mengembangkan prinsip moral yang bersifat universal dan mendasar, seperti keadilan dan hak asasi manusia. Mereka membuat keputusan moral berdasarkan prinsip-prinsip ini, bahkan jika itu bertentangan dengan hukum atau norma sosial yang ada. Ini adalah tahap tertinggi dari perkembangan moral di mana individu bertindak berdasarkan integritas pribadi dan nilai-nilai etika yang mendalam.

Implikasi Teori Kohlberg

Teori Kohlberg memiliki banyak implikasi penting dalam pendidikan, psikologi, dan pengembangan diri. Dalam konteks pendidikan, pemahaman tentang tahapan perkembangan moral dapat membantu guru dalam merancang kurikulum yang mendukung perkembangan moral siswa. Dengan memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang isu-isu moral dan etika, siswa dapat belajar untuk berpikir kritis dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai moral.

Di dunia psikologi, teori ini dapat digunakan untuk memahami perilaku antisosial atau perilaku yang tidak etis. Dengan memahami di mana seseorang berada dalam perkembangan moral mereka, profesional dapat merancang intervensi yang lebih efektif.

Selain itu, teori ini juga memberikan wawasan bagi individu dalam pengembangan diri. Memahami di mana kita berada dalam perjalanan moral kita dapat membantu kita mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mendorong kita untuk berpikir lebih dalam tentang nilai-nilai yang kita anut.

Kesimpulan

Teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg memberikan pemahaman yang berharga tentang bagaimana individu mengembangkan pemikiran moral mereka seiring bertambahnya usia. Dengan membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkat dan enam tahap, Kohlberg menunjukkan bahwa moralitas adalah proses yang kompleks dan dinamis. Teori ini tidak hanya relevan bagi psikolog dan pendidik, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang membimbing tindakan kita sehari-hari. Dengan memahami teori ini, kita dapat lebih baik dalam mengembangkan pemikiran moral yang kuat dan etis dalam kehidupan kita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun