[caption id="attachment_116358" align="alignright" width="200" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Menurut jumhur hidayat,pengiriman devisa dari TKI indonesia mencapai 100Triliun lebih selama periode 2009,tapi tetap saja masalah perlakuan racisme tetap berlangsung hingga detik ini..rieke dyah pitaloka dari partai pdip pernah mengungkapkan bahwa seharusnya masalah terminal 4 ditiadakan,terminal 4 hanya dibutuhkan untuk tki yg bermasalah,bukan untukl tki yg pulang secara normal,karean sudah jelas2 ini terjadi pemerasan baik berupa pemkasaan penukaran nilai mata uang yg lebih rndah terhadap tki,pendatan yg bertele2 mencapi 8-10jam,serta biaya travel yg tinggi dan sopir travel yg tidak simpatik bila tdk mendaptkan uang tips yg bisa mencapi 200ribu/orang..padahal para tki sudah membayarnya. Tapi penolakan rieke diah pitaloka..tidak digubris oleh mentri depnaker yg baru,muhaimin iskandar dengan alasan,demi keamanan tki..maka tki wajib masuk terminal4,heran saja kok bisa yah..gagal memberikan keamanan..tki yg dikorbankan..mestinya sterilkan bandara sukarno-hatta dari org2 yg tidak berkepentingan,mungkin perlu peron bagi org2 yg keluar masuk kebandara..ini untuk membuat efec jera bagi para calo.bisa juga hukuman yg tegas..bagi para calo yg terbukti berbuat jahat dibandara sukarno-hatta. Mestinya pemerintah tanggap aku yakin sebagain besar para tki,tidak berniat masuk terminal4,selain waktu yg tidak efeisen,juga merasa dirugikan oleh travel yg kurang ajar..yg selalu meminta uang lebih kepada tki,entah sampai kapan derita tki dinegrinya sendiri akan selalu diperlakukan tidak adil..pemrintah butuh duitnya/devisa dari tki, tapi membebaskan tki dari cengkraman para mafia diterminal4 cengkareng saja tidak becus.beri kebebasan bagi tki untuk menetukan kepulanganya sendiri,tanpa campur tangan pemerintah,biarkan tki sama dg yg lainnya,kalao yg lainya bisa bebnas.mengapa tki malah dipersulit dinegrinya sendiri??negri yg aneh dengan mentri depnaker yg lembik dan tunduk terhadap mafia terminal4.
KEMBALI KE ARTIKEL