Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Mari Kita Mabuk

18 Juni 2011   03:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:24 154 0
Judul di atas sengaja saya lontarkan dikarenakan ada satu kegelisahan yang mulai muncul di benak saya. Akhir-akhir ini banyak bertebaran di sekitar kita toko-toko mini dengan isi super lengkap dan bahkan buka 24 jam. Brand toko-toko mini ini sudah menyebar di mana-mana, bak jamur di musim hujan. Bahkan mulai jadi trend hang out di depan toko sambil ngobrol dengan teman-teman gaul. Ada satu yang nampaknya luput, atau malah sudah menjadi permisif dan tidak peduli, dijualnya minuman keras di toko-toko tersebut. Tidak tanggung-tanggung, kadar alkoholnya termasuk tingkat tinggi. Bahkan toko tersebut saat ini ada di dekat rumah saya, jalan kaki 5 menit sudah sampai, di sana pun saya temukan jenis minuman tersebut. Padahal daerah kami kawasan pemukiman penduduk dan banyak anak-anak yang tinggal di sini. Ada apakah ini? Apakah tidak ada aturan yang mengatur peredaran minuman alkohol ini dengan ketat? Sangat mudah minuman tersebut diperoleh. Sudah permisifkah masyarakat kita? Beberapa tahun lalu, di media, saya masih temui beberapa kelompok organisasi masyarakat yang menolak peredaran minuman keras. Bahkan sweeping pun dilakukan. Tahun-tahun ini nampaknya saya belum mendengar adanya masyarakat yang menolak kehadiran minuman beralkohol tersebut. Tanya kenapa? Saya sangat apresiasi dengan perjuangan aktivis yang mengkampanyekan NO NAPZA. Tapi dengan situasi demikian, perjuangan teman-teman aktivis akan lebih berat nampaknya. PR saya ketika menjadi orangtua nampaknya menjadi lebih berat kelak, bagaimana melindungi anak saya agar tidak menyentuh minuman tersebut. Meski ada pro dan kontra tentang manfaat dan sebagainya, bagi saya tidak menyentuh sama sekali itu menjadi pilihan terbaik. Semoga ada pihak yang mendengar kegundahan saya ini. Kegundahan jujur seorang wong cilik. Semoga slogan mereka bukan, "memasyarakatkan mabuk dan memabukkan masyarakat". [caption id="attachment_114635" align="aligncenter" width="456" caption="ilustrasi"][/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun