Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

"Mahasiswa Ekor Kerbau"

8 Agustus 2013   05:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:31 139 0
Kata salah seorang cendekiawan muda negeri ini pada suatu seminar ialah  "mahasiswa sekarang banyak mahasiswa ekor kerbau" mungkin saat itu baru pertama mendengar istilah seperti itu tapi ketika dilakukan sebuah perenungan,kalimat itu mempunyai arti yang dalam dan cukup untuk dijadikan sebuah refleksi..

mahasiswa ekor kerbau,yang karena dari tubuh kerbau itu ia hanya memegang ekornya,maka ekor itu sajalah batas pengetahuan nya tentang kerbau,dengan demikian wawasan nya pun wawasan ekor,mata pandang nya pun mata pandang ekor,maka hasil pengetahuan nya pun sekadar ekor belaka.

memang disetiap fakultas,mahasiswa bergelut dengan batas bidang keilmuanya sendiri-sendiri,ilmu matematika menyebut dua kali dua sama dengan empat,ilmu ekonomi menyebut dua kali dua mudah-mudahan empat,ilmu agama menyebut dua kali dua dengan menunggu fatwa MUI dan ilmu politik menyebut dua kali dua sama dengan tergantung petunjuk presiden.

masing-masing penghayat ilmu tak punya keinginan untuk barang sekejap pun ke fakultas lain,ilmuwan ekor kerbau mungkin saja sepanjang hidupnya tak pernah mengenal kepala kerbau,sehingga ia berkembang menjadi seorang primordial atau manusia lokal yang tak pernah memperoleh kearifan dari tradisi pendekatan holistik,atau bahasa perumpamaan nya ialah seorang yang hanya terkotak pikiran nya pada apa yang hanya dia dapat di dalam kelas sehingga untuk hal-hal lain diluar itu seseorang itu menjadi apatis.

dan lanjut lagi seperti yang dikatakan cendekiawan muda tadi,orang-orang seperti ini memandang hidupnya secara parsial cenderung egoistik dan sepihak.

memang untuk sebuah pengembaraan ilmu berkembang mendalam lebih dari melebar.seorang ahli kimia bisa memperoleh ilmu ekonomi,seorang peneliti biologi bisa memperoleh panji-panji religiusitas.sehinggan tak mengherankan kalau manusia macam ibnu khaldun atau al farabi memiliki ilmu relatif komplet.

dengan gerak mendalam,kita menjadi 'orang yang tahu banyak tentang sedikit hal',dengan gerak melebar kita menjadi 'orang yang tahu banyak tentang banyak hal'.merekalah orang-orang kosmopolit.manusia yang telah mengatasi batas-batas kerangka ilmu yang dialaminya,manusia yang transedental dari gejala-gejala primordial atau gejala-gejala lokal.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun