Pertunjukkan itu berjudul The Sound of Clavier yang dibawakan oleh Clavier Music Academy. Dengan sentuhan artistik yang syahdu, Henoch Kristanto sebagai Artistic Director, mampu menampilkan pertunjukkan selama satu setengah jam dengan apik, tanpa menjenuhkan.
Acara dimulai sekitar jam 4 sore. Alunan harmoni piano Josephine Alexandra mulai menggema. Baju terusan merah yang dikenakannya saat itu tampak sederhana menutup badan hingga lututnya, sehingga sepatu bot hitamnya terlihat mencolok. Apalagi saat berjalan terdengar ketuk-ketuk lantai panggung.
Sisi kanan rambut gelombangnya melekat penjepit rambut dan ikat rambut di belakang, menyimpul rambutnya. Remaja berkcamata ini memainkan instrument pertamanya berjudul Prelude and Fugue No.19 in A Major BWW 888 karya J. S. Bach. Mukanya minim eskpresi. Baru saat nada tinggi dan nada rendah raut wajahnya berubah. Mungkin karena terlalu mengikuti harmonisasi instrumen. Namun, tak ada wajah penonton yang berkedip saat itu, bahkan tak sempat untuk sekedar mengusap pipi dingin karena AC gedung. Gadis kelahiran 2001 ini berhasil menghipnotis para penonton di tengah kegelapan.