Telah lama vakum di kompasiana terasa hidup kurang berwarna, di kompasiana-lah tempat sharing diskusi, opini, kritik maupun saran dapat di ulas dengan komentator senior maupun junior lebih cerdas berdasarkan fakta dan akal sehat.
Terutama menanggapi masalah sepakbola nasional, cacian-makian terhadap pssi pimpinan djohar arifin dapat di patahkan dengan fakta dari para senior kompasiana khusus-nya di kanal BOLA.
Melihat berita di kompas hari ini, saya begitu semangat melihat judul ''pssi akui pemain isl'' sesuatu harapan kita semua mendukung langkah pssi sekarang untuk menuju membaur-nya klub sepakbola nasional menjadi satu payung federasi.
namun di balik itu semua ada pertanyaan yang mengganjal?
Apakah dengan langkah ini, pssi djohar arifin mematahkan ambisi kpsi yang ingin membentuk timnas versi kpsi setelah mendatangkan alfred riedl sebagai pelatih kepala, ternyata strategi pssi mulai bermain offensif dan agresif sedikit keras dengan mengambil resiko mendapat kartu dari wasit (fifa).
Namun permainan cantik pssi seperti ini yang di harapkan oleh suporter karena itu dengan aliran bola-bola pendek harus di terapkan sebagai gelandang serang (djohar arifin) harus cepat mengalirkan bola ke para striker di semua lini (menpora,pemerintah, polri, second striker (klub-klub isl maupun ipl)
Dengan strategi bola cepat pendek perlahan dapat memecah pertahanan di kawal 4 bek sejajar kpsi (la nyalla, toni A, roberto rouw, dan erwin) dan soerang kiper tangguh (pelita jaya) dalam strategi classic 3-5-2 dengan mengandalkan bola crossing biar para penyerang-nya(anteve-tvone) dapat menusuk daerah pinalti tanpa peduli offside, setelah sang manajer tim NDB mundur dari pertandingan yang berlangsung membuat nyawa permainan tim sedikit kurang greget.
Inilah momen terpenting pssi menciptakan peluang membuat gol, tanpa harus mendapat kartu walau sedikit curang dengan tackle keras (ala klub isl) kepada bek kpsi agar tak mengalirkan bola crossing nya ke para penyerang nya.
Lalu apakah kiper-nya (pelita jaya) kpsi akan tinggal diam?
Tentu saja tidak, peran pelita jaya tidak akan menyuplai pemain terbaik nya untuk pssi, sebab pssi akan kesulitan dengan penjaga gawang ini sangat lincah dan cekatan. Tetapi apabila pelita jaya tidak menyuplai pemain-nya ke pssi, saya rasa tidak masalah karena dari klub lain masih ada yang lebih bagus dari greg.
Setelah menpora mengakui timnas pssi yang sah, inilah akan membuat semangat kpsi menurun karena merasa di curangi wasit (fifa), akan melakukan protes keras ke fifa, dengan alibi intervensi pemerintah.
Tentu saja membuat para kpsi kecewa berat kerena kekalahan mereka adalah karena wasit (inilah contoh sepakbola selama ini yang kita sebut profesional tanpa mendalami aturan permainan tang ada dalam sepakbola).
Dengan tidak di akuinya timnas versi kpsi oleh pemerintah akan bubar mati suri, seperti era NH sewaktu ada event baru seleksi, selepas event bubar. Tanpa ada pembinaan berjenjang.
Apakah masih mendukung kpsi.
Kembali ke anda semua
SELAMAT PARA PEMAIN ISL!
yang telah di akui sebagai bagian dari pssi djohar arifin
Kami selalu mendukung timnas garuda yang sah
-apabila ada kesalahan yang tidak berkenan di hati mohon maaf yang sebesar-besar nya, karena manusia tidak luput dari kesalahan.