Hari Sabtu tiba dengan suasana yang sama kelamnya. Hujan pagi yang mengguyur kota semakin mempertebal kabut yang menyelimuti rumah Rendra. Dia duduk di ruang tamu, matanya sesekali melirik ke arah jam dinding. Amira berjanji akan tiba sebelum makan siang, dan meskipun Rendra menantikan kehadirannya, rasa cemas tak kunjung hilang dari benaknya.
KEMBALI KE ARTIKEL