Lihat saja tulisan saya terdahulu: Malaysia Mengklaim Pulau Sumatra Milik Malaysia . Begitupongah dan belagunya mereka. Hasrat untuk menguasai dan keinginan untuk merebut semua kekayaan Indonesia tercermin dalam benak dan fikiran mereka.
Kita pun bisa melihat dan membaca tulisan-tulisan mereka yang tidak mengenal etika dan tidak menjunjung adat istiadat yang benar.
Berikut tulisan-tulisan yang beredar yang cukup menggemaskan dan memicu emosi bangsa semakin terpancing. Salah satu akun forum itu yang saya kutif bernama Malaysia.
Malaysia : “Semoga Malaysia lekas perang dengan Indonesia... supaya lebih cepat INDONESIA HANCUR... LEBUR.. PECAH dan bebaslah merpati, pipit dan tempua YANG DIJAJAH HELANG DURJANA! PIKIR” “Malaysia pernah perang gak sihh?”
Lihat komentar tersebut di atas! Ternyata hubungan saudara serumpun itu masih tetap saja memanas. Tentu membacanya membelalakkan mata kita. Telah banyak kasus permusuhan ini contohnya klaim sumatra sebagai wilayah malaysia, pelanggaran laut Indonesia, Klaim kebudayaan kita, dan kasus TKI yang tak kunjung selesai di malaysia.
Sebagai bangsa yang bermartabat dan menjunjung perdamaian, Indonesia akan tetap bersabar walaupun hinaan dan cacian seperti yang mereka katakan itu membakar jiwa. Benarkah demikian?....Tidak...tidak...tidak...kawan. Kita tidak rela negeri tercinta ini dihina dan dicaci. Mau dikemanakan harga diri bangsa ini?
Mana jiwa patriotisme bangsa kalau tidak terbakar dengan kata kata mereka seperti yang ditulis dibawah ini:
“Belanda saja diusir hanya dengan BAMBU dan tak bisa hancurkan Indonesia, lawan Malon cukup dengan TAIK KAMBING sudah hancur. Tak usah taku takut.....hadapi Malon.
Malonte”
TNI yang kita banggakan dihina . Dikemanakan jiwa nasionalisme kita sebagai bangsa Indonesia kalau tidak terbakar dengan kata-kata yang mereka tulis seperti di bawah ini :
Kalo sama TNI mah dibuat latian perang2an aja”. “mending latihan nembak dulu yg bener baru bilang sedia perang Ganyang Malaysia”
Tantangant-tantangan yang mereka kemukakan di dunia maya merupakan sebuah awal untuk bangkitnya rasa nasionalisme bangsa Indonesia. Hadapi mereka, lawan mereka, Kini saatnya kita bangkit dari ketertindasan.
