Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi-Nyanyian Sang Jendral

12 September 2024   09:34 Diperbarui: 12 September 2024   09:37 100 5
Sang Jendral datang dengan sejuta janji
Dari pindah ibukota sampe pendidikan gratis
Dari janji perbaiki infrastruktur sampe janji kastarang negeri-negeri di pelosok

Tapi saat sang Jendral itu jadi
Janji-janji itu berubah jadi omong kosong belaka

Sang Jendral kemudian berkamuflase jadi upu latu
Istrinya di angkat jadi ina latu
Segala gelar dikasi ka antua, dari manusia-manusia yang suka menjilat

Dari manusia-manusia yang menjual adat demi politik dan kepentingan

Mamaki, manyanyi, marah-marah itu karja tiap hari

Kalau seng manyanyi
Pasti antua mamaki
Kalo seng marah-marah
Pasti antua manyanyi

Suaranya merdu, semerdu janji-janji bohong yang dia lantunkan saat kampanye dolo

Di episode pertama sang jendral datang dengan jargon baileo.
Katanya mau bawa pembaharuan, tapi sioo

Masyarakat tambah miskin, pengangguran dimana-mana
Masyarakat di peloksok makin miskin, sedangkan bapak jendral sibuk bernyanyi

Batu badong, batulah batangke
Buka mulutmu, telanglah pejabat yang putar bale macam bagini.

Kini di episode kedua sang jendral muncul kembali.
Kali ini bawa jargon baru, "Mamaki-Manyanyi"

Dua Miliar janji deng parlente kembali dipersembahkan
Agar sang jendral kembali berkuasa

Woeee!! Kamong masih mau dapa tipu kedua kali lay?
Loko stop, cari yang lain dari pada tersakiti kedua kali.

Loko stop dari pada dapa mamaki tiap hari
Loko stop dari pada tinggal tertinggal dan miskin macam bagini.

Hanya ada dua pilihan, orang lama? Atu orang baru?
Bernasib sama seperti sebelumnya, atau cari yang baru

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun