Isu kedua adalah kasus perselingkuhan selebgram Azizah Salsa, yang merupakan istri pesepakbola nasional dan putri politikus partai Gerindra, Andre Rosiade. Kasus ini menyita perhatian publik dan memicu perbincangan yang luas di media sosial.
Kedua isu ini menjadi topik hangat di media tanah air. Tak lama setelah itu, netizen mulai menduga bahwa isu-isu ini mungkin merupakan upaya pengalihan dari masalah politik yang sedang berlangsung.
Menjelang Pilkada Serentak 2024, terdapat upaya dari Koalisi Indonesia Maju untuk memastikan bahwa calon kepala daerah di berbagai daerah tidak kalah dari calon independen atau kotak kosong. Ini terlihat di DKI Jakarta dan beberapa daerah lainnya.
Namun, pada 20 Agustus 2024, Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa partai politik tidak perlu memiliki kursi di DPRD untuk mengajukan calon kepala daerah. Keputusan ini membuka peluang bagi banyak calon baru, terutama PDI-P yang tidak berada di pemerintahan saat ini.
Menanggapi keputusan MK, DPR RI berencana membahas revisi UU Pilkada. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa revisi ini mungkin bertujuan untuk membatalkan keputusan MK dan membatasi jumlah calon kepala daerah.
Lalu, apa hubungan antara isu gempa megathrust dan perselingkuhan selebgram dengan perkembangan politik ini?
Netizen sering tertarik pada skandal dan perselingkuhan, sehingga isu-isu tersebut bisa mengalihkan perhatian dari masalah politik yang sedang hangat. Ketika berita tentang gempa megathrust dan kasus perselingkuhan muncul, isu politik yang signifikan bisa tenggelam dalam perhatian publik.
Apakah ini merupakan konspirasi yang sengaja diciptakan oleh pemerintah? Biarkan netizen yang menilai dan beropini.