Menjadi penguasa tunggal di masa Orde Baru, namun sempat menghadapi sakaratul maut saat reformasi 1998. Tahun 1998-1999 menjadi saat yang tepat untuk menghabisi Golkar. Golkar dicaci maki, Golkar dihujat habis-habisan semua yang berbau Golkar dimusuhi. Saat itu Golkar layaknya seorang petinju yang sudah kehabisan tenaga, lebam-lebam, kelelahan dan tinggal 1 hook keras yang mendarat telak di wajah yang diperlukan untuk meng KO nya. Namun sayang momentum tersebut lepas dan Golkar dengan semua luka dalam dan tubuh yang tercabik cabik, bisa lolos dari kematiannya. Mungkin karena banyak politisi yang terjebak euforia kebebasan setelah 32 tahun sehingga lebih sibuk untuk bagaimana membuat partai baru. Mungkin juga para aktivis disibukkan dengan kasus pelanggaran HAM berat yang dilakukan aparat. Akhirnya “pengadilan” buat Golkar terlupakan.
KEMBALI KE ARTIKEL