Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Di Sini Para Pecinta Mengetuk Pintu..

2 Oktober 2012   01:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23 98 1
Di Sinilah para pecinta sejati mengetuk pintu..

Untuk mereka yang dirundung rindu…

Untuk mereka para pecinta sejati…

Untuk mereka para pengejar cinta ilahi…

Inilah beberapa amalan yang bisa kalian amalkan untuk menggapai cinta-Nya:
1. Takwa

Allah عز وجل berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. “ (QS. Ali-Imran: 76)

Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, kaya (jiwanya) dan tidak menampakkan diri . “ (HR.Muslim no. 5266 Maktabah Syamilah)

Berkata Imam An-Nawawi:

الْمُرَاد بِالْغِنَى غِنَى النَّفْس ، هَذَا هُوَ الْغِنَى الْمَحْبُوب لِقَوْلِهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْس “

Yang dimaksud dengan kekayaan di sini yaitu kekayaan jiwa. Inilah kekayaan yang disukai dikarenakan sabdanya صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ‘Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta, melainkan kekayaan adalah kekayaan jiwa. “(Syarh Shahih Muslim juz 9 hal. 351 Maktabah Syamilah)

Beliau juga berkata:

وَأَمَّا ( الْخَفِيّ ) ..فَمَعْنَاهُ بِالْمُعْجَمَةِ الْخَامِل الْمُنْقَطِع إِلَى الْعِبَادَة وَالِاشْتِغَال بِأُمُورِ نَفْسه

“Adapun Al-Khafi (dengan kha yang bertitik)…. maka maknanya adalah seseorang yang tidak menampakkan peribadatannya dan mencurahkan dirinya untuk beribadah serta menyibukkan diri dengan perkara-perkara yang berkaitan dengan dirinya sendiri. “(Syarh Shahih Muslim juz 9 hal. 351 Maktabah Syamilah)

2. Mengamalkan sunnah Rasul

Allah عز وجل berfirman: “Katakanlah (wahai rasul), ‘Jika kalian (benar-benar)mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. ‘ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ” (QS. Ali-Imran: 31)

Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

“Sesungguhnya Allahتعالى berfirman, ‘Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka sungguh Aku telah mengumumkan perang atasnya. Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dibandingkan (melakukan) apa yang Kuwajibkan atasnya dan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan nafilah (sunnah) hingga akhirnya Aku mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memukul dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Kalau ia meminta kepada-Ku, niscaya Kuberikan. Dan apabila ia meminta perlindungan kepada-Ku, niscaya Kulindungi. “ (HR.Bukhari no. 6021 Maktabah Syamilah)

Berkata Al-Hafizh Ibnu Hajar:

الْمُرَاد بِوَلِيِّ اللَّهِ الْعَالِم بِاَللَّهِ الْمُوَاظِب عَلَى طَاعَته الْمُخْلِص فِي عِبَادَته

“Yang dimaksud wali Allah yaitu orang yang beriman kepada Allah, senantiasa konsisten menaati-Nya dan ikhlas dalam beribadah kepada-Nya. ” (Fathulbari juz 18 hal.432 Maktabah Syamilah)

3. Berbuat baik

Allah عز وجل berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik. ” (QS. Al-Baqarah: 195)

Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا أَهْلَ الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Para penyayang akan disayangi Dzat Yang Maha Penyayang تبارك وتعالى, (maka) sayangilah yang ada di bumi niscaya Yang ada di langit (Allah)akan menyayangi kalian. “ (HR. Abu Daud no. 4290 Maktabah Syamilah)

Berkata Abu Ath-Thayyib Muhammad Syamsul Haq Al A’zhim:

( الرَّاحِمُونَ ): أَيْ لِمَنْ فِي الْأَرْض مِنْ آدَمِيّ وَحَيَوَان لَمْ يُؤْمَر بِقَتْلِهِ بِالشَّفَقَةِ عَلَيْهِمْ وَالْإِحْسَان إِلَيْهِمْ

“Para penyayang di sini maksudnya yang menyayangi makhluk hidup yang ada di bumi dengan mengasihinya dan berbuat baik kepadanya baik itu manusia maupun hewan yang memang tidak diperintahkan untuk dibunuh. ” (Aunul Ma’bud juz 10 hal. 472 Maktabah Syamilah)

4. Berbuat adil

Allah عز وجل berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. ” (QS. Al-Hujurat: 9)

Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

إِنَّ الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ …. الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا

“Sesungguhnya orang-orang yang adil di sisi Allah, mereka ditempatkan di mimbar-mimbar dari cahaya….yaitu mereka yang adil dalam menghukumi, adil terhadap keluarga, dan orang yang ada dibawah kuasa mereka. “ (HR.Muslim no. 3406 Maktabah Syamilah)

5. Bersuci

Allah عز وجل berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri. “ (QS. Al-Baqarah:222)

Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ أَوْ الْمُؤْمِنُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مَعَ الْمَاءِ أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنْ الذُّنُوبِ

“Apabila seorang hamba muslim atau mukmin berwudhu, lalu ia mencuci wajahnya, maka keluarlah dari wajahnya bersama air atau tetesan terakhirnya seluruh kesalahan yang disebabkan pandangan matanya. Dan apabila ia mencuci kedua tangannya, keluarlah dari keduanya bersama air atau tetesan terakhirnya seluruh kesalahan yang disebabkan pukulan tangannya dan apabila ia mencuci kedua kakinya keluarlah bersama air atau tetesan terakhirnya seluruh kesalahan yang disebabkan langkah kedua kakinya hingga akhirnya ia selesai dari wudhu dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.” (HR.Muslim no. 360 Maktabah Syamilah)

6. Tawakkal

Allah عز وجل berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ” (QS. Ali-Imran: 159)

Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal kepada Allah , niscaya Dia memberi rezeki kepada kalian sebagaimana Dia memberinya kepada burung, ia berangkat di pagi hari dalam keadaan perut kosong dan pulang di sore hari dalam keadaan telah penuh perutnya dengan makanan. “ (HR.Tirmidzi no. 2266 Maktabah Syamilah)

7. Mencintai seseorang karena Allah

Allah عز وجل berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, siapa di antara kalian yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. “(Al-Maidah: 54)

Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

أَنَّ رَجُلًا زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ أُرِيدُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ قَالَ هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا قَالَ لَا غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ فَإِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ

“Sesungguhnya ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di kampung lain, maka Allah pun mengirim seorang malaikat untuk menjaganya di perjalanan. Tatkala malaikat ini datang kepadanya, ia bertanya, ‘Engkau mau kemana? ‘ Ia menjawab, ‘Aku ingin mengunjungi saudaraku di kampung ini. ‘ Malaikat itu bertanya lagi, ‘Apakah engkau memilki hutang jasa atasnya sehingga ingin membalasnya? ‘ Ia menjawab, ‘Tidak, hanya saja aku mencintainya karena Allah.’ Malaikat itu pun berkata, ‘Aku diutus Allah kepadamu, untuk mengabarkan kepadamu bahwa Allah telah mencintaimu sebagaimana kamu telah mencintai saudaramu karena-Nya. “ (HR.Muslim no. 4656 Maktabah Syamilah)

8. Sabar

Allah عز وجل berfirman: “Allah mencintai orang-orang yang sabar. ” (QS. Ali-Imran 146)

Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ

“Sesungguhnya besarnya pahala tergantung besarnya cobaan, dan sungguh Allah apabila mencintai suatu kaum pasti akan memberi mereka cobaan, siapa yang ridha terhadap cobaan itu, maka baginya keridhaan Allah, akan tetapi siapa yang murka dengan cobaan itu, maka baginya kemurkaan-Nya. ” (HR.Tirmidzi dari Anas bin Malik رضي الله عنه)

9. Bertaubat

Allah عز وجل berfirman: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang mensucikan diri. “ (QS. Al-Baqarah:222)

Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:

لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ يَجِدُ ضَالَّتَهُ بِالْفَلَاةِ

“Sungguh Allah bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan seorang yang menemukan unta (tunggangan)nya setelah sebelumnya menghilang di dataran yang lapang nan sepi. “ (HR.Bukhari no. 5833 dan Muslim no. 4927 Maktabah Syamilah)

Mari kita ketuk pintu cinta-Nya…

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun