Pak hakim dan pak jaksa kapan saya akan di sidang
Sudah tiga bulan aku mendekam belum saja ada panggilan
Mengutip lirik lagu Tembok Derita yang didendangkan dengan irama dangdut melayu. Liriknya sederhana tetapi berisi pesan mendalam. Jeritan hati tersangka. Bisa jadi jeritan itu mewakili suara para tersangka lain. Tidak jelas nasibnya. Terkatung-katung dengan status tersangka. Apakah dirinya bersalah atau tidak, hanya pengadilan yangmemutuskannya. Sementara menunggu datangnya panggilan sidang, seperti menunggu godot. Terlebih-lebih bagi para tersangka yang mendekam dalam tahanan. Benarkah hukum kita tidak memberi hak-hak bagi tersangka?