Ungkapan bahwa Sukarno mengaku menguasai bahasa Inggris 'hanya sedikit' ia ungkapkan pada pembukaan Konferensi Anti Pangkalan Militer Asing (KIAPMA) di Hotel Indonesia, Jakarta, 17 oktober 1965 -. Rupanya setelah meletusnya G 30 S/PKI pun Bung Karno masih menggebu-gebu menyerang blok Barat, padahal saat itu kekuasaan beliau sedang ada di ujung tanduk.
Dalam buku "Bung Karno : masalah pertahanan-keamanan" pada bab berjudul "International Conference for the Liquidation Foreign Military Bases", dimuat pidato tanpa teks Bung Karno saat membuka konperensi yang dalam bahasa Indonesia disebut KIAPMA. Mari kita simak salinan sebagian kecil pidato Bung Karno tersebut:
"This morning again and my dear sister Utami Suryadarma and my dear brother Arudji Kartawinata came to fetch me from my house to bring me here. And they asked me to make a speech in a foreign language. I mean a speech not in the Indonesia language, because the great majority of delegates do not understand Indonesian. .......................................... . A great majority of them do speak and understand English Bung Karno, they said, would you pleased be so kind as to speak in one of foreign languages".
One of foreign languages? Benar karena dalam percakapan antara Bung Karno dengan Utami Suryadarma dan Arudji Kartawinata disebutkan para peserta KIAPMA dari Asia, Afrika, Amerika Latin dan Eropa, bicara macam-macam bahasa, diantaranya Prancis, Jerman, Spanyol dan kebanyakan mengerti bahasa Inggris.
Bagaimana mungkin Bung Karno tak percaya diri berbahasa Inggris? Barangkali ia hanya basa-basi, hanya bunga-bunga kalimat awal pidato, ketika Bung Karno melanjutkan pidatonya yang tanpa teks itu: " Well, I was faced with a very great difficulty. Because I have not prepared any written speech for this conference ....".
Kalimat di atas menurut saya menunjukkan Bung Karno seorang yang sangat percaya diri ha ha ha, ngakunya cuma sedikit tahu bahasa Inggris, padahal lebih dari cukup walaupun bila ditelisik ahli bahasa Inggris barangkali ada sentence yang kurang sempurna. Simak betapa "PD" nya Bung Karno ketika hadirin riuh bertepuk-tangan: "Why do you applaud? Okay, okay, thank you. Some of you speak German. 'Aber ich kann nicht gut Deutsch sprechen'. And some of you speak French, 'mais je ne sais pas parler Francais bien'. English, well, I do speak a little English, that, yes, still it is difficult for me to express myself in that foreign language. ................................. . Only please take it for granted if my English is not 'comme il faut', very bad English".
Bung Karno juga mengatakan kepada peserta KIAPMA bahwa ada hal yang lebih penting di balik soal bahasa yang diucapkan, yaitu semangat berbahasa. Bung Karno bilang: " I am speaking to you of whom I know in your mind is the same spirit as Bung Karno's spirit. The spirit of anti-imperialism, anti colonialism, anti neo colonialism, the spirit of liberty, the spirit of peace ....".
Penguasaan bahasa asing bukan segala-galanya, tapi jika mampu berbicara bahasa asing -Inggris- walaupun "hanya sedikit" seperti pengakuan Bung Karno, yang penting berani ngomong, pesannya sampai. Memang kita harus belajar bahasa asing karena banyak gunanya, but if you only speak a little English seperti pengakuan Bung Karno rasanya sudah bagus sekali. Bung Karno sedang becanda barangkali ha ha ha, more than enough Bung.