Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Bis Limousine dan Imigrasi Jepang, Customer Delight!

18 Februari 2013   00:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:08 670 0

Desember 1995, 14 hari sebelum akhir tahun, saya berdua dengan teman bernama Effendy, mendarat di Narita sekitar pk 7 pagi waktu Jepang dan berencana akan menggunakan bis limousine menuju Akasaka, sebuah wilayah di kota Tokyo tempat kantor pusat perusahaan FX berada.

Dibanding penumpang pesawat lainnya, saya dan Effendy kebetulan paling lama diperiksa oleh petugas imigrasi Jepang. Waktu petugas menanyakan alamat tempat tinggal di Jepang, "Where do you  live?" saya jawab sebuah hotel di Akasaka, petugas Imigrasi bilang “Hotel is not the address”.  Ya memang tapi tempat menginap, "I am visitor", jawab saya.  Jawaban saya rupanya memancing banyak pertanyaan lain dari petugas imigrasi, intinya sih dia curiga pada kami berdua, padahal paspor, visa, tiket Garuda pergi pulang lengkap. Akhirnya saya perlihatkan selembar fax, undangan rapat kerja dari FX, baru dia manggut-manggut. Mungkin petugas imigrasi Jepang khawatir kami akan menjadi imigran gelap seperti orang Iran yang  saat itu banyak berkeliaran di Takea -salah satu kawasan di Tokyo- atau menduga kami adalah anggota rombongan orang Indonesia yang akan magang di perusahaan Jepang (?).

Akibat lama tertahan di imigrasi Narita, saat naik bis limousine penumpang sudah sepi dan hampir tak percaya saya ketika bis limousine melaju keluar Narita lalu menuju jalan tol langsung menuju Tokyo dengan penumpang dua orang Indonesia saja. Saya bilang kepada Effendy, “Tak salah nih bis cuma mengangkut kita berdua, apa nggak rugi?”.  Naik bis limousine berpenumpang dua orang dengan ongkos tak sampai JPY 6000  seperti naik bis limousine pribadi saja, kejadian sangat langka dan hanya sekali-kalinya saya alami dari beberapa kali kunjungan ke Jepang. Biasanya bis limousine yang saya tumpangi minimal terisi separuh kursi bis dan seandainya harapan saya terpenuhi naik bis limousine sendirian atau berdua saja kasihan juga perusahaan bis Jepang, rugi bandar Nippon-san.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun