Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money

Studi Banding atau Jalan-Jalan?

11 September 2012   05:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:38 333 1
Hari Senin, 10 September 2012 saya posting tulisan berjudul Menjadi Turis Abidin di Denmark ........ Pagi ini sambil menikmati jalanan yang lengang di sekitar Kelapa Dua - Pondok Cina, saya mengikuti obrolan RCTI tentang Studi Banding anggota DPR dengan narasumber pemimpin redaksi RCTI, Elman Saragih.

Apa saja obrolan Elman Saragih dan pembawa acara dengan para pemirsa yang berbicara melalui telepon, beberapa pernyataan mereka saya kutip di bawah ini:


  • Keterlaluan anggota DPR melakukan studi banding dengan biaya milyaran, padahal tak ada urgensinya
  • Semoga anggota DPR yang melakukan studi banding diazab Allah
  • Seharusnya DPR tidak menganggap bodoh masyarakat, daripada melakukan studi banding yang tak jelas lebih baik terang-terangan saja membuat anggaran jalan-jalan,  alasannya anggota DPR perlu refreshing
  • 95% anggota DPR asalnya preman, ..... dan seterusnya
  • Anggota DPR banyak artis, pelawak, bisa apa dia ....
  • Studi banding RUU Desa ke Brazil, memangnya di Brazil ada desa,  kenapa tak melakukan penelitian saja di desa-desa di dalam negeri?
  • Susun  RUU Studi Banding (supaya perjalanan studi bandingnya dilindungi UU)
  • Kenapa studi banding mesti rame-rame, apa tak bisa beberapa orang saja ?
  • Fraksi Gerindra melarang anggota DPR asal Gerindra ikut studi banding, berhasil menghemat uang Rp 25 Milyar. Bayangkan kalau semua nggota DPR berbuat hal sama, berapa trilyun uang rakyat yang dapat dihemat
  • Rapat paripurna sering molor waktunya karena banyak anggota yang absen, belum quorum. Giliran studi banding selalu quorum, malah minta tambah jatah kalau bisa.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun