Kanal
GREEN di Kompasiana terdiri dari
Iklim,
Penghijauan dan
Polusi. Saya usulkan kepada Admin Kompasiana ditambah satu lagi dengan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau
Occupational. Health and Safety (OHS). Alasannya sebuah perusahaan atau institusi pemerintah atau organisasi nirlaba akan layak disebut
green company atau
green institution bilamana mempraktekkan aktivitas yang ramah lingkungan, ramah enerji, rendah polusi, memperhatikan tanaman sebagai pengolah karbon dioksida (CO2) sekaligus produsen oksigen (O2) dan menerapkan K3. Para karyawannyapun harus memahami mengapa K3 diterapkan di perusahaan atau di lembaga tempat mereka bekerja. Pada prakteknya K3 ternyata bukan hanya untuk kesehatan dan keselamatan karyawan suatu perusahaan atau suatu institusi, tetapi juga untuk keselamatan pengunjung perusahaan dan institusi yang bersangkutan. Bayangkan bila sebuah hotel berlantai lebih dari dua lantai tak memperhatikan sarana evakuasi bila terjadi keadaan darurat seperti kebakaran. Sebuah hotel kecil yang terletak di sebuah mall - menempati lantai 6 sampai 9 - di pinggiran kota Bandung saya lihat telah menerapkan prinsip K3 dengan baik, lebih baik daripada salah satu
hotel yang kelasnya lebih tinggi tempat saya menginap sehari sebelumnya di Jalan Cihampelas. Hotel kecil ini menawarkan konsep
budget hotel, tarif murah, kamar layak, menyediakan makan pagi sederhana, tanpa fasilitas telepon kamar, tetapi sarana K3-nya menurut pendapat saya bukan main bagusnya. Beberapa sarana K3 yang saya lihat di hotel unik tersebut adalah :
- Lift hanya dapat digunakan bila pengguna memiliki kartu kamar hotel, dimasukkan ke sebuah kotak agar lift dapat berfungsi. Penyediaan lift cerdas paling tidak meminimalkan masuknya orang-orang yang tak berhak ke area menginap tamu hotel. Lift generasi baru sudah dilengkapi dengan fasilitas cerdas seperti ini.
- Di lorong hotel yang memisahkan kamar-kamar hotel di kedua sisi kanan dan kiri, tampak jelas tanda EXIT di kedua ujung lorong
- Tepat di kanan atau kiri tanda Exit terdapat tangga darurat berpintu, yang mampu melindungi masuknya asap kebakaran atau api ke dalam tangga darurat
- Di setiap ujung lorong teretak hydran dan alat pemadam api ringan (APAR) yang dapat digunakan untuk memadamkan api, sambil menunggu bantuan dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bandung.
- Di setiap kamar terdapat heat detector dan smoke detector untuk mendeteksi bila terjadi panas atau asap yang berasal dari sumber api. Bila terdeteksi ada api dan asap, maka air akan menyemprot otomatis dari langit-langit kamar. Smoke detector secara tidak langsung juga memaksa penghuni hotel untuk tidak merokok didalam kamar, sehat bukan.
- Tak kalah penting di setiap pintu kamar, menghadap ke dalam kamar, terpasang selembar EMERGENCY EXIT PLAN yang diharapkan dibaca oleh setiap penyewa hotel. Emergency Exit Plan ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
KEMBALI KE ARTIKEL