Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Pilihan

PDIP Pilih JK atau Riamizard?

30 April 2014   15:43 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:01 1520 11
Kandidat cawapres dari PDIP menurut Sekjen PDIP, Tjahjo Kumolo, mengarah pada JK dan Riamizard Riacudu sebagai opsi satu dan Mahfud MD dan Akbar Tanjung sebagai opsi dua.  Sedangkan partai politik selain Partai Nasdem, kemungkinan PKB dan satu partai 'hijau' lainnya.

Bila PDIP cenderung memilih salah satu calon yang termasuk opsi satu. apakah JK atau Riamizard Riacudu -terakhir menjabat KSAD pada saat Megawati menjabat Presiden RI 2002 - 2004-, maka PKB kemungkinan tidak akan memperoleh posisi kandidat Cawapres. Bila tetap berkoalisi dengan PDIP artinya PKB secara formal juga tidak dapat menuntut porsi kursi menteri apapun dalam kabinet yang dibentuk Jokowi bila ia terpilih jadi Presiden RI, entah kalau ada perjanjian di belakang layar.

Salah satu faktor keterpilihan seorang kandidat cawapres untuk mendampingi kandidat capres Joko Widodo adalah kandidat tersebut harus menjamin keterpilihan Jokowi, artinya si kandidat punya massa pendukung yang jelas.  Bila JK atau Riamizard yang dipilih bukan tanpa risiko bagi keterpilihan capres PDIP :


  • Pertama sebagian massa PKB kemungkinan besar tidak akan memilih Jokowi, terutama massa pendukung Rhoma Irama dan Mahfud MD, yang jumlahnya mungkin separuh dari pemilih PKB, dengan asumsi kenaikan suara PKB pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 yang dua kali lipat berasal dari "Rhoma effect" dan "Mahfud MD effect".
  • Kedua bila Riamizard yang dipilih, tak terlalu jelas massa pendukungnya siapa, mengingat setelah pensiun dari KSAD Riamizard kurang terdengar namanya di dunia politik Indonesia. Riamizard dibanding JK untuk penyelesaian perdamaian Aceh sekitar sepuluh tahun lalu juga merupakan dua sosok yang relatif berseberangan. JK dikenal sebagai tokoh perdamaian penyelesaian pemberontakan GAM sedangkan Riamizard dikenal sosok nasionalis yang sangat cinta NKRI tak mau berkompromi seperti JK memberi banyak kelonggaran pada pihak GAM pada perjanjian Helsinki. Pasangan Jokowi-Riamizard kemungkinan tidak populer di Aceh dibanding Jokowi-JK, tapi faktor Riamizard segi positifnya akan menjaga keutuhan NKRI dengan sangat tegas bila mengingat sikapnya saat masih aktif di TNI.
  • Dari segi kapabilitas diplomasi internasional, Riamizard juga belum teruji, kecuali bila ia sebagai tentara pernah menjadi komandah misi perdamaian PBB seperti pernah dialami Brigadir Jenderal  SBY  di Bosnia saat memimpin kontingen perdamaian PBB yang terdiri dari pasukan dari banyak negara.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun