Bila benar Hashim menyatakan demikian pada wawancara dengan Wall Street Journal, benar-benar pernyataan yang mengherankan, untuk apa KMP melakukan perbuatan yang tercela, hanya akan menuai kecaman, makin memberi bahan bakar kemarahan pada Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan para pendukungnya yang menuduh KMP melakukan perbuatan balas dendam, termasuk 'aksi sapu bersih' jabatan pimpinan DPR dan MPR pada tanggal 1-2 Oktober dan 6-7 Oktober 2014, yang dianggap bagian dari balas dendam KMP.
Saya coba mencari sumber berita aslinya di WSJ blog dan menemukan judul berita ' Subianto’s Brother Promises ‘Active’ Opposition to Jokowi'. Melihat judul berita seperti ini menyebut diri bahwa (KMP) akan menjadi oposisi aktif tentu bukan perbuatan terlarang, konotasinya masih positif. Isi beritanya bagaimana, adakah kalimat langsung yang menyatakan Hashim atau KMP akan menjegal atau menghambat Jokowi?. Berikut ini beberapa kutipan kalimat dari artikel asli di WSJ:
- Hashim Djojohadikusumo, Mr. Subianto’s brother, and their allies have put together a coalition that controls a majority of the seats in parliament and has set out to thwart President-elect Joko Widodo’s agenda even before he takes office Oct. 20.
- Kalimat pada alinea pertama berita WSJ bukan merupakan kalimat langsung Hashim, yang pasti kalimat tersebut ditulis oleh reporter WSJ. Memang ada kata thwart yang menurut kamus artinya menghambat, namun belum tentu termasuk kata yang diucapkan Hashim Djojohadikusumo, kecuali ada bukti rekaman wawancara.
- “Our long-term aim at least for the next five years is to be an active, constructive opposition,” Mr. Djojohadikusumo said in an interview Monday. Melihat bentuk penulisannya, kalimat di atas menunjukkan kalimat langsung yang diucapkan oleh Hashim Djojohadikusumo. Tujuan jangka panjang kami pada lima tahun ke depan adalah menjadi oposisi yang aktif dan konstruktif. Kalimat yang diucapkan Hashim menunjukkan KMP tidak akan membabi-buta mengoposisi setiap kebijakan Pemerintahan Jokowi.