Satu yang menjadi perhatian saya adalah aktifitas anak-anak pergi kesekolah, sangat berbeda dengan masa saya SD dulu di sebuah desa di Lampung 12 tahun lalu. Saat itu saya dan anak ain di desa berangkat bersama memenuhi jalan desa dengan seragam merah dan putih sambil berjalan kaki, menghirup udara pagi sekaligus merasakan hangatnya sang fajar yang membuat langkah demi langkah semakin bersemangat untuk segera sampai disekolah yang walaupun kacanya banyak yang pecah serta plafon dibeberapa kelas sudah hancur ditambah lapangan berdebu karena memang tidak ada rumput diatasnya apalagi dibeton/batako. Namun hal tersebut tidak mengurangi semangat kami untuk segera sampai diruang kelas untuk menyimak pelajaran dari seorang guru perkelasnya yang mengajar hampir seluruh mata pelajaran. Hanya satu mata pelajaran yang memiliki guru khusus yaitu pelajaran agama.
Disini di Jakarta sebuah kota yang menewarkan segalanya seperti halnya kota-kota lain, bersekolah sepertinya terasa berbeda. Hampir semua akan berangkat dengan diantar orangtua atau ada pula yang membawa kendaraanya sendiri. Berangkat menembus padatnya lalulintas untuk segera mencapai sekolah yang setidaknya pasti lapanganya sudah dibeton/batako/berumput belum lagi ruang kelas yang nyaman dan guru untuk setiap mata pelajaran, pastinya menyenangkan.
Terbesit angan seandainya seluruh sekolah dinegeri ini dari Sabang-Merauke, dari Miangas-Pulau Rote memiliki sekolah dengan fasilitas dan jumlah guru yang sama pasti akan menyenangkan sekali melihat anak-anak negeri ini tumbuh menjadi generasi yang berbeda..
Salam satu Bangsa
