[caption id="attachment_312649" align="aligncenter" width="300" caption="futsalina.com"][/caption] Siapa yang kenal Sayan karmadi, Jaelani atau Socrates Matulessi? bandingkan dengan nama Bambang pamungkas, Firman Utina, dan mungkin Syamsir Alam. Ya simpelnya siapa yang mengenal futsal Indonesia saat ini. Mungkin sebagian besar dari kita masih jarang mendengar nama futsal Indonesia dan bentuknya seperti apa. Jangan salah ternyata diam diam timnas futsal Indonesia cukup disegani di dunia. Bagaimana tidak Inggris pernah diajari Jaelani dkk bermain futsal dengan 3 - 0 nya. Walaupun memang tidak bisa dipungkiri futsal kalah pamor dengan sepak bola namun tak ada salahnya jika kita bangga dengan timnas bola sepak dalam ruangan Indonesia ini. [caption id="attachment_312650" align="aligncenter" width="300" caption="fifaworldrank.com"][/caption] Ternyata futsal Indonesia menduduki peringkat 59 dalam FIFA world Rank dibanding dengan rank sepak bola kita yang terjerumus di posisi 158 dunia. Peringkat Futsal kita malah diatas korea selatan, denmark, Inggris, dll. Apakah benar prestasi ini karena mungkin Futsal tidak tercemari politik dan fokus membangun tim yang kuat? berbeda dengan sepak bola kita yang sudah sangat beraroma politik/kampanye.Tim Futsal Indonesia ini ternyata sudah langganan masuk piala Asia futsal dan sekali menjadi juara AFF cup di final Indonesia menghajar Malaysia dengan skor 5-0. Inilah bukti bahwa sepak bola kita sebenarnya bisa belajar banyak dari timnas futsalnya terutama menerapkan strategi modern football. Tahukah anda modern football tiki taka banyak mengambil dari futsal?. Tepatnya diambil dari strategi powerplay futsal. powerplay adalah bermain "tanpa kiper" bermain membentuk kerucut dengan pivot (pembagi bola) sebagai porosnya. Itu mengapa strategi modern football seakan membentuk segitiga dengan senjata utama pasing. Tak heran jika modern football lebih mengutamakan ball position sama seperti powerplay mengalirkan bola dilapangan tengah menunggu celah kosong dan "bang" pasing kejut tiba tiba kiper dikejutkan dengan 1 on 1 dengan pemain. Itu juga kenapa modern football tidak menggunakan "striker" karena tujuan mereka membuka ruang dan siapapun bisa mengisi ruang tersebut untuk menyelesaikan menjadi goal. Syarat modern football sebenarnya hanyalah kualitas tehnik dasar pasing, control, dan positioning. Pasing keras datar dan kontrol bola yang sempurna adalah kuncinya. Mungkin timnas harus belajar banyak tehnik dasar dulu yang biasanya malah latihan fisik yang menjadi prioritas. [caption id="attachment_312653" align="aligncenter" width="300" caption="futsalina.com"][/caption] Namun memang kelemahan modern footbal ini adalah lapangan harus benar benar datar. Masih ingatkah anda ketika Barcelona mati matian mengalahkan Malasya di bukit jalil?. Bahkan Fabregas sampai harus cidera, ya bukit jalil mempunyai permukaan yang tidak rata. Dan mirisnya di Indonesia lapangan yang datar rata hanya beberapa tempat saja mungkin bangunan tribun bisa megah namun belum tentu kualitas lapangan datar. Nah menengok dari prestasi futsal kita berarti harapan itu ada untuk sepak bola Indonesia juga. Selagi benar benar dikelola dengan baik saya yakin jika hanya asia tenggara saja Indonesia akan menjadi superior. Terimakasih futsal Indonesia maju terus harumkan nama bangsa yang besar ini ! Forza Indonesia!
KEMBALI KE ARTIKEL