Saya seorang warga Pulau Sumatera yang termasuk yang salut kepada Jokowi saat berhasil menjadi gubernur Jakarta. Apalagi dengan gaya blusukan sang gubernur. Kerendah hatiannya kepada warga. Apa adanya tanpa protokoler. Bahkan tidak silau dengan jabatan saat dulu ditanya soal Nyapres. Ia bertekad membangun Jakarta. Namun semua kekaguman saya jadi pupus-sirna ketika melihat betapa Jokowi sangat mengagungkan sang bos partainya. Dari yang dulu tak mikirin Nyapres karena titah sang bos ia lalu Nyapres (mumpung lagi jadi idola). Saya sadar bahwa Jokowi tidak lagi jadi dirinya sendiri. Siapapun yang tak bisa jadi diri sendiri tak lebih hanya boneka. Bagaimanapun indah dan lucunya tetap boneka. Kalau Nyapresnya saja karena titah sang bos maka kalau jadi pun akan tetap jadi boneka. Boneka seberapapun mahalnya tetap hanya mainan. Ah sayang sekali kalau republik yang lucu ini dipimpin oleh boneka yang lucu juga. Ah semakin lengkaplah kelucuan yang tak habis-habisnya ditampilkan elite negeri ini...Pantas banyak warga Jakarta yang kecewa dengan Nyapresnya Jokowi. Saya yang bukan warga Jakarta saja ikut kecewa. Tapi sudahlah kita semua memang aneh dan lucu.
KEMBALI KE ARTIKEL