Karena itu, negara tidak perlu mengeluarkan uang sebesar 58 triliun untuk pengembangan Bandara Kualananmu, karena proyek pembangunan bandara justru ditanggung oleh mitra. Sehingga dengan keuntungan tersebut, sebagian dananya dapat digunakan untuk pengembangan dan pembangunan bandara baru di Indonesia atau proyek-proyek pembangunan lainnya (amp.suara.com, 26 November 2021). Klaim atas kebijakan tersebut, menurut hemat penulis menandakan bekerjanya nalar market centris dalam sistem ekonomi dan pembangunan di Indonesia.
Sebagaimana pemberitaan media, nalar market centris tersirat dari beberapa argumen kalangan yang mendukung pelepasan saham Bandara Kualanamu ke tangan investor. Bahwasannya, dengan mengoptimalkan aset yang ada dengan cara menjualnya ke pasar (swasta) tentu akan menambah nilai keuntungan yang berlipat-lipat.