Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Keberagaman di Desa Buntu Dapat Mempengaruhi Kehidupan Warga

28 Maret 2024   13:27 Diperbarui: 2 April 2024   12:12 63 4

Perbedaan agama tidak menjadi penghalang untuk tetap menjalin hubungan yang harmonis. Cara warga Desa Buntu untuk menghargai tidak hanya ditunjukkan pada hari raya saja, namun juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bukti-bukti keharmonisan satu sama lain sangat terlihat saat saya melakukan local immersion di sana.  

Selama tinggal di Desa Buntu, tidak hanya pemandangan alam yang menjadi keindahan desa tersebut. Keindahan sikap toleransi juga dapat dilihat dan dirasakan. Meskipun masyarakat hidup dengan empat keyakinan yang berbeda, namun mereka kompak untuk saling menjaga dan membantu saat pemeluk agama lain melakukan ibadah. 

Keberagaman agama yang ada sangat mempengaruhi kehidupan mereka. Hal tersebut terbukti saat orang tua asuh kami yang tetap terbuka kepada kami yang berbeda agama. Salah satu teman saya bercerita bahwa ia langsung diberi tahu arah kiblat oleh orang tua asuh mereka yang berbeda agama. Selain itu, salah satu bukti lain toleransi di Desa Buntu adalah tempat ibadah yang lengkap dan berbeda-beda, mulai dari masjid yang dibagi menjadi dua, gereja dengan alat-alat musik tradisional yang sangat lengkap seperti gamelan, gong, gendang, dan juga vihara yang letaknya tidak jauh dari tempat ibadah lain.

Pak Widi, salah satu warga Desa Buntu pernah menceritakan bahwa sampai saat ini belum pernah terjadi konflik atau perselisihan antar agama.

“Dari dulu sampai sekarang belum pernah ada ribut-ribut soal agama ya. Warga di sini justru saling membantu kalau ada hari raya agama. Kita biasanya bantu mempersiapkan konsumsi saat ibadah Natal, ada juga pembukaan menjelang puasa dan biasanya kalau ada tarawih, warga yang tidak ikut juga bantu untuk jaga jalan. Bahkan ibu dan bapak saya menikah beda agama, jadi saya dibolehkan untuk ikut salah satu dari agama mereka,” tuturnya. 

Hal ini sangat berkaitan dengan teori sosiologi yaitu pluralisme. Berdasarkan teori ini, masyarakat Desa Buntu yang beragam memiliki kepentingan nilai, dan identitas yang berbeda-beda. Meskipun berbeda, hal ini tidak menjadi penghalang para warga Desa Buntu untuk hidup berdampingan dengan damai dan rukun. 

Keberagaman budaya dianggap sebagai sumber kekayaan dalam suatu masyarakat. Toleransi para warga Desa Buntu mengajarkan bahwa meskipun perbedaan, terdapat titik-titik persamaan yang bisa menjadi dasar kerjasama dan pemahaman bersama.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun