Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Cuaca Buruk, Nelayan Sedih

17 Juni 2011   06:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:26 113 2

Cuaca buruk yang melanda Sulawesi Utara akhir-akhir ini cukup menyulitkan masyarakat. Banyak tanah-longsor dan banjir terjadi baik di kota Manado maupun di beberapa daerah di Minahasa. Antara lain di sepanjang jalan Boulevard, Ranotana, Karombasan, Wanea, Sario, Malalayang, Tuminting, Singkil, Sindulang dan beberapa daerah pinggir sungai.

Dampak yang paling berpengaruh adalah bagi mereka yang bekerja sebagai nelayan atau yang tinggal di wilayah pesisir. Akibat cuaca buruk beberapa hari belakangan ini, memaksa puluhan nelayan di pesisir pantai Sindulang dan seputaran Manado lainnya memarkir perahu mereka.

Mereka (nelayan) mengurungkan niatnya untuk melaut karena tidak mau mengambil resiko melihat cuaca yang sangat buruk. Akibatnya apa? Mereka mengaku mengalami kerugian pendapatan sekitar Rp150-400 ribu per harinya.

Padahal menurut mereka, hidup mereka sangat bergantung dari pekerjaan melaut ini. Ada yang mengaku sudah tidak melaut selama tiga hari. Cuaca ekstrim, yang kadang terlihat cerah sebentaran, tiba-tiba hujan deras dan angin kencang datang, memaksa mereka untuk tidak melaut dan itu berarti selama mereka tidak melaut tidak ada pemasukan.

Menurut seorang nelayan kalau mereka biasanya pergi melaut dari malam hari hingga pagi hari bisa mendapatkan penghasilan sebesar 150-400 ribu rupiah. Tapi karena cuaca seperti ini terpaksa hanya mencari ikan untuk konsumsi sendiri dan itu dilakukan dengan memancing dari daratan. “Yah so bagini noh jadi nelayan (Beginilah nasib nelayan), tergantung cuaca untuk hidupi keluarga”.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun