Kenapa ya, di bahasa Jaksel, kata-kata tertentu diganti ke bahasa Inggris, tapi yang lain enggak? Kenapa kalo kita mikir tentang bahasa Jaksel, yang kepikir di benak kita pasti kata-kata semacam "literally", "which is", "five hundred", itu-itu aja? Kenapa nggak kata-kata yang lain?
KEMBALI KE ARTIKEL