Berbekalkan pengetahuan Bahasa Arab yang sangat minim, saya memberanikan diri untuk menjejakkan kaki di Kerajaan Barat, pintu masuk ke benua Afrika dari Eropa. Perjalanan ke negeri paling pojok di benua Afrika dan berbatasan langsung dengan samudera atlantik dimulai dari kota Bremen. Dari kota yang terletak di bagian utara Jerman, saya menaiki pesawat dengan tujuan Marrakesh yang terkenal dengan Djemaa el Fna, salah satu alun-alun yang tersibuk di benua Afrika dan bahkan dunia. Waktu tempuh kurang lebih empat jam di pesawat menjadi detik-detik yang begitu berharga dalam seri pertualangan saya kali ini dikarenakan dua hal. Pertama dikarenakan pemandangan yang sangat indah terutama saat melewati semenanjung Iberia yang tekenal dengan rantai gunung Cordillera Betic. Bagian barat rantai ini yang terletak antara Malaga dan Gibraltar merupakah sebuah mahakarya ciptaan Tuhan yang sangat indah.
KEMBALI KE ARTIKEL