Berawal dari insiden "Guru tampar murid" dialaminya saat masih kelas 1 SMP, Habil (15) traumatik tidak mau sekolah formal lagi. Mogok, selain itu dia tidak mau terlibat
geng-gengan, apalagi ikutan anggota
geng motor seperti temannya yang lain, tawuran,
drugs, narkoba yang merajalela di sekitarnya.
KEMBALI KE ARTIKEL