Memang kalau mau obyektif, menjadi pengusaha ataupun memutuskan untuk mulai berwirausaha dapat dilakukan semua orang dengan mudah, tapi yang ingin saya tekankan adalah... menjadi pengusaha yang berhasil itu tidaklah semudah yang dibayangkan.
Dalam dua tahun terakhir sudah tidak terhitung berapa banyak saya menemui orang-orang yang setelah bertahun-tahun menjadi profesional, mendapatkan gaji tetap setiap bulan, bonus di akhir tahun, THR dan berbagai benefit lain yang diberikan oleh perusahaan, tiba-tiba memutuskan berhenti bekerja didasari kebulatan tekad bahwa saat ini merupakan saat yang tepat untuk merintis usaha sendiri.
Tidak bisa disalahkan juga, karena diluar sana banyak sekali buku-buku, artikel, maupun berbagai seminar atau pelatihan yang membakar (baca: memprovokasi) semangat berwirausaha setiap orang, khususnya bagi orang-orang yang setiap harinya masih berkutat di kuadran kiri.
Tapi yang mengganggu pemikiran saya adalah melihat betapa tingginya persentase orang-orang yang memutuskan melepas comfort zone untuk kemudian menjadi pengusaha ataupun mulai berwirausaha ternyata menemui kegagalan dan kemudian memutuskan untuk kembali menjadi profesional, kembali menjadi employee, dan kembali berkutat di kuadran kiri -- hanya dalam waktu setahun atau dua tahun setelah mengambil pilihan untuk menjadi pengusaha.
Kalau kembali ke pernyataan saya sebelumnya diatas, saya sepakat 100% kalau keputusan untuk menjadi pengusaha atau memulai berwirausaha itu relatif mudah untuk diambil, tapi yang paling sulit sebenarnya adalah berusaha untuk jujur kepada diri sendiri, "Apakah saya memiliki karakter atau kepribadian yang mendukung untuk menjadi pengusaha yang berhasil?"
Saya berpendapat hal inilah yang nampaknya agak kurang ditekankan dalam berbagai seminar atau pelatihan wirausaha yang banyak diselenggarakan di berbagai tempat. Tidak ada semacam sesi self-assessment untuk melihat secara lebih mendalam apakah para peserta memang memiliki karakter atau kepribadian yang mendukung untuk menjadi seorang pengusaha yang berhasil.
Nah, sebagai orang yang sebelumnya sudah pernah mengalami hidup di dua sisi kuadran, bahkan pernah pula mengalami pindah dari sisi kiri ke sisi kanan, kembali ke sisi kiri, dan kemudian kembali lagi ke sisi kanan (sampai dengan sekarang), saya ingin berbagi beberapa kepribadian atau karakter yang mutlak perlu dimiliki oleh setiap orang yang ingin menjadi pengusaha yang berhasil:
1. Integrity. Saya tempatkan ini di nomor satu karena tanpa integritas akan sangat mustahil menjadi pengusaha yang berhasil. Menjadi pengusaha yang kaya bisa diperoleh tanpa integritas, tapi menjadi pengusaha yang berhasil, yang memberikan manfaat dan membawa kebaikan kepada masyarakat sebagai suri tauladan, mustahil bisa diraih tanpa integritas yang tinggi.
2. Self Awareness. Banyak sekali orang yang terjun ke satu bidang usaha hanya karena tren atau melihat prospek keuntungan yang bisa diraih dalam jangka pendek, tanpa memperhitungkan apakah dirinya memang sungguh-sungguh memiliki passion terhadap bidang usaha tersebut. Untuk menjadi pengusaha yang berhasil, pengusaha yang inovatif, siap mengarungi derasnya arus persaingan usaha, setiap orang harus mengetahui secara pasti jawaban dari pertanyaan ini, "Apa yang menjadi passion saya?" -- dan kemudian berusaha meletakkan passion tersebut sebagai pondasi yang kokoh dalam membangun dan mengembangkan usahanya.
3. Persistent. Menjadi pengusaha tidak boleh cengeng. Orang yang bertekad bulat menjadi pengusaha harus sudah sejak awal mengantisipasi bahwa kegagalan akan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan untuk menjadi pengusaha yang berhasil. Ibarat seorang petinju, pukulan keras mungkin bisa saja membuatnya jatuh, tapi pukulan sekeras apapun tidak akan bisa menghalanginya untuk selalu bangkit lagi dan melanjutkan kembali pertarungannya.
4. Visionary. Menjadi pengusaha harus berani bermimpi. Tidak hanya sekedar mimpi, tapi harus berani bermimpi besar dalam kaitan dengan usaha yang ditekuninya. Kemana perusahaan ini akan saya bawa tahun depan? 5 tahun kedepan? 10 tahun kedepan?
5. Confidence. Banyak pengusaha yang gagal dan kemudian terpuruk sebetulnya mengalami krisis kepercayaan diri. Ibaratnya kalau sudah tidak memiliki apapun, jangan sesekali kehilangan rasa percaya diri, karena tidak ada orang lain yang bisa mencuri rasa percaya diri tersebut kecuali dirinya sendiri.
6. Risk Taker. Bukan mau menakut-nakuti, tapi ini nyata. Siapkah anda kehilangan semua kenikmatan bekerja sebagai employee dengan segala fasilitas dan gaji tetap yang sudah pasti tiap bulannya, dan kemudian menggantinya dengan segala ketidakpastian dan penderitaan sebagai seorang pengusaha, terutama di tahun-tahun pertama merintis usaha? Rata-rata entrepreneur wannabes yang saya temui ternyata tidak memiliki jantung yang cukup kuat untuk menghadapi satu hal ini.
7. Avid Learner. Membaca buku, majalah, artikel ataupun berdiskusi dan mendengarkan saran orang lain yang lebih berpengalaman, serta berbagai aktifitas lain yang bertujuan menambah ilmu dan mengembangkan diri akan sangat penting dilakukan secara kontinyu oleh setiap orang yang ingin menjadi pengusaha yang berhasil. Bahkan mau mengakui dan selalu belajar dari kesalahan masa lalu pun menjadi faktor penting yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
8. Decisive Leader. Kalau selama ini anda terbiasa dipimpin dan tidak terbiasa memimpin serta tidak tahu bagaimana caranya memimpin, bahkan tidak tahu bagaimana memimpin diri anda sendiri, tolong pikirkan baik-baik keinginan beralih menjadi pengusaha. Semua pengusaha yang berhasil adalah decision maker, sekaligus seorang leader, yang dapat diandalkan.
9. Solid Interpersonal Skill. Kalau berkeinginan menjadi pengusaha dan pangsa pasar yang anda bidik masih tinggal di planet Bumi, maka kemampuan berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain akan sangat memudahkan dalam berwirausaha. Meskipun ini merupakan sesuatu yang bisa dipelajari, tapi para pengusaha yang berhasil biasanya memiliki kecenderungan sejak awal memiliki interpersonal skill yang baik.
10. Discipline. Menjadi pengusaha artinya anda menjadi boss bagi diri sendiri. Tidak akan ada atasan yang mengawasi kerja anda dari balik jendela ruangannya, tidak akan ada orang lain yang menetapkan target kerja yang harus anda raih, dan tidak akan ada pula yang melotot setiap kali anda datang terlambat ke kantor. Inilah sebabnya kemampuan untuk disiplin pada diri sendiri menjadi sangat penting. Karena kalau anda ibaratnya harus "dicambuki" dulu oleh orang lain sebelum akhirnya mau mulai bekerja, sebaiknya demi kebaikan anda sendiri ya jangan pernah berpikir untuk jadi pengusaha.
Nah, jadi silakan coba untuk jujur kepada diri sendiri. Bila anda tidak bisa memenuhi minimal 8 dari 10 karakter yang telah saya sebutkan diatas, mungkin memang kedepannya anda akan bisa lebih berkembang kalau tetap bekerja sebagai employee, sehingga dengan mantap saya tekankan kepada anda... JANGAN MAU JADI PENGUSAHA ATAUPUN BERWIRAUSAHA!
Tulisan ini juga sudah dipublikasikan sebelumnya di blog pribadi saya.