Semasa aku kecil, ada suatu penuturan nasihat dari ayah yang hingga kini tetap ku pegang teguh dan selalu terpatri di dalam sanubariku. Nasihat yang terdengar begitu sederhana, akan tetapi kedalaman maknanya bahkan melebihi palung terdalam di dunia sekalipun. Waktu itu, sembari menikmati udara pagi yang melegakan paru-paru, beliau menyampaikannya dengan lisan yang terdengar begitu hangat. "Sebelum engkau menilai sesuatu, dengarkanlah terlebih dahulu. Begitupula sebelum engkau mendengarkan, cobalah untuk melihat terlebih dahulu. Tuhan mengkaruniakan kepada manusia sepasang netra untuk menyaksikan, sepasang telinga untuk mendengarkan, dan sepasang tangan untuk memberikan penilaian. Oleh karenanya, akan selalu ada dua sudut pandang dari sebuah kisah."
KEMBALI KE ARTIKEL