Dalam surat Al Baqarah 2:183, tujuan manusia berpuasa dapat diibaratkan sebuah kapal yang mengarungi samudra nafsu untuk mencapai sebuah pulau yang disebut
"takwa". Adapun pengertian takwa secara umum adalah melaksanakan perintah-perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan-Nya untuk memelihara diri dari segala hal yang membahayakan dan merugikan hidup. Dalam surat lain dinyatakan pula bahwa manusia yang paling mulia di mata Tuhan adalah manusia yang paling tinggi ketakwaannya (QS 49:13). Hal ini berarti ketakwaan dapat dipandang sebagai ukuran derajat kemanusiaan manusia, dimana semakin tinggi ketakwaan seseorang, maka semakin tinggi pula derajat kemanusiaannya. Akan tetapi apa yang bisa dijadikan ukuran universal untuk menilai ketakwaan seseorang yang kemudian dibuat perhitungan dalam satuan derajat kemanusiaan?
KEMBALI KE ARTIKEL