Sebelumnya di
Negeri Sex Edukasiana (Axiologi Sperma). “Aaaaaaaahhhhhhhh….. Pannnnaaaaaaassss!!!” “Tolooonnngg…!” “Tolooonnngg…!” "Apa yang terjadi di sini?" "Hujan asam membunuh sperma!" "Panas menyesakkan dadanya! Hatinya terluka!" "Hahaha.. Dasar bodoh ! Mereka terlalu semangat hingga melampaui kecepatan
Zat Alkali dan
Prostaglandin." "Maksudmu apa Sun Tzu?" "Zat alkali itu fungsinya melindungi kita dari lingkungan yang berubah. Makanya kita jangan keluar dari Zat ini. PH-meterku menunjukkan angka 3,5. Ini sangat mematikan. Tapi, sudahlah. Jangan menangisi mereka. Wajar saja kalau mereka mati. Itulah guna prajurit terdepan." Sperma Sun Tzu tersenyum licik. "Apa? Mati? Tamat riwayat biografinya?" "Siapa yang mati?" "Beberapa sperma muda dan seekor sperma tua. Tunggu, sepertinya aku kenal si tua itu. Ya, itu sperma Anaximander." "Anaximander yang pendiam itu? Ck ck ck." "Ternyata yang gugur adalah Anaximander dan beberapa muridnya. Memang sudah menjadi khasnya yang pendiam dan selalu menyendiri. Dia sperma pertama dalam perkumpulan kami yang menempatkan prinsip yang kita cari bukan pada benda yang bersifat material. Betapapun, dia belum meningkat pada wilayah "ide". Karena itu dia ingin melampaui yang bersifat materi, namun tetap tertawan bahkan mati oleh sesuatu yang material." Jelas seekor sperma kecil yang memiliki raut wajah lebih lembut dari Aristoteles. "Plato? Eh, maksud saya Guru. Untunglah kau masih hidup." "Hahahaha. Dasar romantis." "Kita berdosa kepada Sperma yang gugur. Kau masih sempat tertawa Rene?" "Ah, kau ini lelaki dari pembelaan sel sih. Jangan merasa seperti manusia deh! Dasar!" "Apa katamu? Meskipun aku dari pembelahan sel, tapi aku memiliki setengah dari potensi jiwa manusia tau!" "Huh, dasar banci tulen. Sudahlah potong saja ekormu. Menikahlah di antara tabung gas, mikroskop dan perangkat bioteknologi." "Rene, Tinus. Sudah cukup ! Bisakah kalian tidak bertengkar terus?" Lebih baik kita kuburkan mayat rekan-rekan kita ini." Pinta seeokor sperma yang secara genetik mirip Onta Arab. "Baiklah Al Farabi. Aku menghargaimu sebagai sesama calon religius yang tercerahkan." Jawab Augustinus sambil melepaskan ekornya dari ekor Rene yang saling mengait. "Tapi di mana kita akan kuburkan mereka?" Tanya seekor sperma yang sudah siap mengangkat mayat rekannya. "Tunggu, jangan ada yang bergerak jauh-jauh. Kita tunggu sampai pH-meterku menunjukkan angka 6-6,5. Zat Alkali dan Cairan prostat sedang menetralkan keasaman lingkungan ini." Sun Tzu menyarankan. Kali ini mereka menurut mengingat yang di katakan Sun Tzu ada benarnya juga. :D
KEMBALI KE ARTIKEL