Adapun dikatakan ilmiah, jika akumulasi pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan terorganisasikan. Sehingga dapat memenuhi standar prosedur dan teknis dalam memperoleh pengetahuan. Untuk kemudian dapat diuji kebenarannya dan dipertanggungjawabkan.
Pengetahuan dikatakan ilmiah jika diperoleh secara sadar, aktif, sistematis, jelas prosesnya, tersetruktur prosedurnya, metode yang digunakan terukur, tekniknya benar, dan tidak bersifat acak. Kemudian diakhiri dengan verifikasi atau dapat diuji kebenarannya.
Sedangkan pengetahuan pra-ilmiah diperoleh secara sadar namun bersifat acak dan tanpa menggunakan metode. Dengan demikian pengetahuan pra-ilmiah belum bisa diakui sebagai pengetahuan ilmiah karena masih belum dapat diuji kebenarannya.
Semoga penjelasan singkat ini memberi kita pemahaman yang menyeluruh tentang pengetahuan ilmiah dan bagaimana proses terbentuknya, sebagai bagian dari filsafat ilmu. | KH