Beberapa hari yang lalu tidak sengaja mendengar dari Ustad “Tipi” yang mengatakan penggunaan istilah Bulan Ramadhan yang menurut si Ustad kurang tepat. Menurutnya istilah Romadlon lebih tepat digunakan. Masih menurut dia, bagaimana bisa penggunaan istilah yang kurang tepat mampu memberikan pemahaman yang baik mengenai esensi dari bulan yang suci ini. Itulah kita, masih terpaku dengan kulit dari pada isi. Bukankah dalam Islam sendiri tidak ada unsur pemaksaan dalam menjalankan setiap ajaran Islam? Termasuk dalam penggunaan istilah. Untuk itu setiap individu berhak untuk memahami Islam sesuai dengan daya otaknya, dan ini tentu hanya Tuhan yang berhak menilai apakah benar atau salah. Dan menurut saya memang inilah yang seharusnya.