Menjelang akhir kuartal III (Q3) 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia belum menunjukan akan lepas dari posisi minus. Hal tersebut bahkan telah diprediksi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Agustus 2020 bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 0% hingga minus (-) 2%. Prediksi senada juga disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terkontraksi sebesar 2%. Prediksi kontraksi pertumbuhan ekonomi kuartal III tersebut disebabkan faktor-faktor pendukung pertumbuhan ekonomi masih belum pulih akibat penyebaran Pandemi COVID-19. Apabila prediksi tersebut benar terjadi dimana akhir kuartal III perekonomian Indonesia sudah tidak lama lagi, maka Indonesia telah sah jatuh dalam jurang resesi. Hal tersebut disebabkan perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan minus sebanyak 2 kuartal atau lebih dalam 1 tahun.
KEMBALI KE ARTIKEL