raungan pilu menggema di jero iga. melelehkan senyum yang masih tersisa. getarnya menelusup rongga darah. mencabik aorta telanjang. hape masih menempel di pipi. di sebrang sana masih ada cerita. tapi di telinga terasa tawar, suaranya umpama ranting kering. merusak irama jantung. sekejap sunyi mengharu biru. tensi darah sejenak turun. tulang pun tak kuasa menahan beban. gelap sudah, cahaya buli mata lenyap.
KEMBALI KE ARTIKEL