Mungkin ini adalah akumulasi tabungan kemarahan, kekesalan dan luapan emosi kita yang selama ini membuncah bahkan pecahnya bukan lagi didada tapi diseluruh sendi-sendi, seluruh sel-sel dan syaraf renik kita….dan kita tau ledakannya dahsyatnya melebihi ledakan BOM BALI…..
Mungkin yang kemarin itu adalah klimaks dari kemuakanmu padaku, dimana pada saat ADRENALIN ku meledak dan kuumbar semua tentang kita, bagimu itu adalah sebuah upaya sistematik ku untuk “membunuhmu”…….. tapi kukatakan tidak,, aku tidak akan membunuhmu, tidak akan pernah….. jika kamu katakan itu berlebihan,,, mungkin iya,,, tapi itu adalah caraku untuk tetap mempertahankanmu…..,,, atau jika menurutmu itu bodoh…. itupun tidak kutampik,,, karena sejatinya kita berdua memang bodoh dalam menyelesaikan masalah ini…..
Aku sekarang belajar ikhlas dan mengikhlaskan apapun tentang manisnya hubungan kita, bahkan karena kuatnya tekadku untuk menghapus seluruh “rasaku itu” sekali-sekali kulawan perasaan itu dengan hanya mengingat buruknya dirimu, seluruh kekurangan dirimu….. dan hasilnya …… tidak berhasil…. karena memang “rasa itu” telah menguasai seluruh logika dan seluruh kosmos hatiku….
Sekarang aku tidak akan berusaha membunuh perasaan itu, pun aku tidak akan memeliharanya, aku akan biarkan dia tetap tumbuh secara alamiah dirimba hatiku seering dengan berpacunya waktu dan proses dialektika hidupku kelak…..
Aku titip pesan suci untukmu karena aku meyakini dirimu sepenuhnya manusia yang baik dan berharga walaupun tak kupingkiri kau juga manusia yang penuh kekurangan dan kelemahan. Jaga dirimu, jaga semua “aset” yang kau punya karena keyakinanku tentang dirimu bahwa kau akan menjadi wanita paling berbahagia kelak jika kamu tidak menukar kebahagiaan sejatimu itu dengan kebahagian dan kesenangan semu…..
Dalam tengadah dan sujudku kepada TUHAN kita ALLAH AZZA WA ZALLA aku bermohon agar DIA senantiasa melindungimu, menjagamu, membahagiakanmu dan diberikan yang terbaik didunia dan akhirat. Amien